Berita

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida/Net

Dunia

Pengamat: Jepang Hindari Kata Boikot, Upaya Selamatkan Muka karena Didukung China Saat Olimpiade Tokyo

JUMAT, 17 DESEMBER 2021 | 07:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bahwa ia tidak memiliki rencana untuk menghadiri perhelatan Olimpiade Musim Dingin di Beijing, ditanggapi santai juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

Dalam pernyataannya, Wang mengatakan bahwa mencampur aduk olah raga dengan politik bertentangan dengan prinsip Olimpiade.

"Olimpiade Musim Dingin Beijing adalah pertemuan besar para atlet dan penggemar dari seluruh dunia. Setiap upaya untuk mempolitisasi olahraga bertentangan dengan semangat Piagam Olimpiade," kata Wang, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (16/12).


"China yakin untuk menjadi tuan rumah Olimpiade yang efisien, aman dan indah," tegasnya.

Sebelumnya, Kishida mengatakan pada Kamis bahwa dia tidak memiliki rencana untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Beijing. Ia mengambil nada yang tampaknya lebih lembut daripada kata 'boikot diplomatik' seperti yang dilakukan AS dan sejumlah sekutunya.

Tanggapan atas pernyataan Kishida juga muncul dari Da Zhigang, direktur Institut Studi Asia Timur Laut di Akademi Ilmu Sosial Provinsi Heilongjiang.

"Pernyataan Kishida tidak luar biasa, dia memang tidak pernah mengisyaratkan niat untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin, dan China tidak perlu mengharapkan partisipasinya," kata Da.

Da mengatakan bahwa pernyataan Jepang bukan sebuah kejutan, tetapi pemerintah Kishida berusaha mencari alasan untuk keputusan itu sebagai upaya 'menyelamatkan muka' mengingat China memberikan dukungan penuhnya kepada Jepang pada Olimpiade Tokyo 2020.

"Kishida terlihat menghindari penggunaan kata-kata seperti boikot diplomatik, alih-alih mengutip alasan seperti posisi Jepang dan kepentingan nasionalnya," kata Da.

"Jika Kishida bijaksana, dia bisa membuat langkah damai seperti mengirim Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi untuk mengunjungi China," kata Da.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya