Berita

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi dalam acara Indonesia-Australia Senior Economic Officials Meeting (SEOM) pada Rabu (14/12)/Repro

Politik

Indonesia-Australia Kolaborasi Perkat Dampak Berkepanjangan Covid-19 Terhadap Ekonomi Global

KAMIS, 16 DESEMBER 2021 | 14:53 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ancaman pandemi Covid-19 terhadap perekonomian suatu negara menjadi bagian penting yang harus diperhatikan pemerintah.

Kekinian, dunia tengah dihadapkan oleh virus Covid-19 varian Omicron yang sudah menjangkiti puluhan negara. Indonesia yang sudah berhasil meredam penyebaran virus juga ikut mengantisipasi dampak Omicron.

Kementerian Koordinator  Bidang Perekonomian berinisiatif menjaga momentum perbaikan pandemi Covid-19 yang berjalan beriringan dengan pemulihan ekonomi nasional.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat kerjasama internasional dengan Australia lewat penyelenggaraan Indonesia-Australia Senior Economic Officials Meeting (SEOM) pada Rabu (14/12).

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi menerangkan, SEOM merupakan dialog bilateral tahunan dengan melibatkan pejabat senior dari Kementerian/Lembaga dengan portofolio ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara.

Dia menuturkan, agenda the 2nd Indonesia-Australia SEOM membahas berbagai kepentingan kedua negara terkait Outlook Fiskal dan Makroekonomi, Presidensi G20 2022, Optimalisasi Perdagangan Bilateral, serta Ekonomi Hijau, Transisi Energi dan Investasi.

"Momentum pemulihan ekonomi global tetap menghadapi beberapa tantangan seperti varian baru Covid-19, krisis energi, inflasi global, tapering off the FED, dan perkembangan lainnya," ujar Edi dalam keterangan tertulisnya dilansir laman Kemenko Perekonomian, Kamis (16/12).

"Oleh karenanya, penting bagi kedua negara untuk tetap waspada dan menyiapkan berbagai strategi untuk memitigasi risiko tersebut guna menjaga momentum pemulihan ekonomi," sambungnya.

Selain itu, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani menyatakan, Indonesia dan Australia perlu memanfaatkan kerangka kemitraan strategis komprehensif untuk menavigasi jalan ekonomi dalam memerangi pandemi ini.

"Kita harus menjaga momentum kerja sama ekonomi ini dan benar-benar membangun kerja sama Indonesia-Australia sebagai 'economic powerhouse bagi kawasan Indo-Pasifik”, ujar Abdul Kadir.

Pada Agenda Outlook Fiskal dan Makroekonomi, kedua negara memandang pandemi Covid-19 tetap menjadi salah satu variabel utama pemulihan ekonomi Indonesia dan Australia. Pemulihan ekonomi global masih belum merata dan tetap memiliki risiko penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, Pemerintah harus tetap waspada dengan ketidakpastian pandemi Covid-19. Selain itu, tekanan inflasi global akhir-akhir ini meningkat.

Pada bulan April-Mei 2021, tren kenaikan inflasi di Amerika Serikat dan Eropa yang cukup persisten hingga Oktober 2021 perlu diwaspadai karena dapat berdampak meluas ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan Australia.

Secara khusus, potensi inflasi impor dan percepatan normalisasi kebijakan moneter dari negara-negara ekonomi utama perlu diwaspadai.

Sebagai anggota G20, Indonesia dan Australia perlu memperkuat semangat kebersamaan untuk menghasilkan agenda yang mengedepankan inklusivitas, berorientasi pada tindakan, dan langkah-langkah konkrit.

Presidensi G20 2022 diharapkan menghasilkan outcome utama berupa Strategi Komprehensif G20 untuk Pemulihan Global yang terdiri atas tiga topik utama yaitu Global health architecture, Economic transformation through digitalization, dan Energy transition.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Rupiah Dibuka Loyo ke Rp15.612, Mayoritas Mata Uang Asing Ikut ke Zona Merah

Senin, 14 Oktober 2024 | 12:09

Nasdem Tahu Diri Batal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Senin, 14 Oktober 2024 | 12:03

Ekonomi Singapura Tumbuh 4,1 Persen pada Kuartal III-2024, Ditopang Sektor Ini

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:52

Jokowi Berikan Tanda Kehormatan Nugraha Sakanti kepada 7 Satker Polri

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:38

Kabinet Baru Terbarukan

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:33

Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Diundang Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:26

Sikap Politik Ahok jadi Penentu Arah Dukungan Ormas Islam dan Betawi

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:18

Ahmad Muzani Bocorkan Isi Pertemuan Jokowi-Prabowo-Gibran di Solo

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:18

Jokowi Nitip Gibran ke Prabowo

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:01

Tiga Kementerian Teken MOU Pengelolaan Gedung Hijau

Senin, 14 Oktober 2024 | 10:54

Selengkapnya