Berita

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Kesehatan

WHO: Jangan Remehkan Omicron, Bisa Picu "Tsunami" Covid-19

RABU, 15 DESEMBER 2021 | 13:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan kemungkinan terjadinya "tsunami" kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh varian Omicron.

Kekhawatiran atas potensi peningkatan kasus Covid-19 diutarakan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (14/12).

"Omicron menyebar dengan kecepatan yang belum pernah kita lihat dibandingkan varian sebelumnya," ujarnya.

Sejauh ini, sudah ada 77 negara yang telah melaporkan kasus Omicron sejak varian tersebut pertama kali dideteksi di Afrika Selatan pada bulan lalu.

Data awal menunjukkan, Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, namun tingkat keparahannya masih belum diketahui. Kendati begitu, WHO meminta untuk tidak meremehkan varian bernama B.1.1.529 ini.

"Kita telah belajar bahwa meremehkan virus ini dapat berisiko bagi diri kita sendiri. Bahkan jika Omicron memang tidak menyebabkan penyakit yang terlalu parah, banyaknya kasus dapat membanjiri sistem kesehatan," jelas Tedros.

"Vaksin saja tidak akan membuat negara manapun keluar dari krisis ini. Negara-negara dapat dan harus mencegah penyebaran Omicron dengan langkah-langkah yang berhasil saat ini," tambahnya.

Data terbaru dari Afrika Selatan menunjukkan individu yang divaksinasi penuh dengan dua dosis akan memiliki perlindungan 33 persen terhadap infeksi simtomatik dan perlindungan 70 persen dari masuk untuk penyakit parah.

Namun, lonjakan kasus yang eksponensial akan mengatasi margin statistik ini dan membanjiri sistem kesehatan.

Kemarin, Afrika Selatan melaporkan hampir 24 ribu kasus dengan tingkat positif 35 persen. Penerimaan melonjak 697 dalam 24 jam, sehingga totalnya mendekati 6.900. Empat puluh sembilan orang lagi ditambahkan ke ICU dan 24 lainnya meninggal.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya