Berita

Presiden Joko Widodo saat mengumumkan PAN sebagai sahabat koalisi/Net

Politik

Pengamat: Selain Nyaman, Partai Memilih Gabung Istana Karena Tidak Ingin Dikerjai Pemerintah

SENIN, 13 DESEMBER 2021 | 12:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Mayoritas partai akhirnya memilih berlabuh ke lingkaran istana karena ingin merasa nyaman.

Begitu juga PAN yang merapat ke sisi Joko Widodo setelah pendirinya, Amien Rais mendirikan partai baru.

Begitu kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL tentang situasi politik nasional, Senin (13/12).


Menurutnya, selain ingin nyaman, partai-partai memilih gabung ke pemerintah karena tidak ingin partainya jadi bulan-bulanan.

“Yang terjadi partai-partai tak sanggup jadi oposisi. Karena ingin kenyamanan. Dibanding harus jadi oposisi yang sering dikerjai oleh pendukung pemerintah,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/12).

Direktur eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan seharusnya PAN istiqomah menjadi partai oposisi agar pemerintah bisa dikritisi dengan baik.

"Mestinya jadi oposisi agar terjadi checks and balances,” tutupnya.

Populer

Stop Sensasi Energi: Negara Harus Tegas soal Bahan Bakar “Bobibos”

Selasa, 11 November 2025 | 21:37

Pelajaran dari Taipei-Taichung: Rasionalitas yang Hilang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jumat, 07 November 2025 | 14:51

Dua Wajah Sherly

Senin, 10 November 2025 | 08:15

Analisis Hukum Normatif atas Kasus Delik Ijazah Jokowi

Senin, 10 November 2025 | 01:36

Razia Tambang Pasir Ilegal

Selasa, 04 November 2025 | 05:33

Guru Abdul Muis: Presiden Prabowo Seorang Patriot yang Humanis

Kamis, 13 November 2025 | 16:31

Guru Abdul Muis: Dasco Jembatan Pertemuan Rehabilitasi Hukum dengan Presiden

Kamis, 13 November 2025 | 18:17

UPDATE

DPR akan Atur Penggunaan AI Cegah Manipulasi di UU Pemilu

Sabtu, 15 November 2025 | 06:14

Energi Hijau Jerami

Sabtu, 15 November 2025 | 06:00

Roy Suryo Cs Minta Tambahan Saksi dan Ahli

Sabtu, 15 November 2025 | 05:31

KPU Dorong Penguatan Regulasi Pemilu Hadapi Ancaman Penyalahgunaan AI

Sabtu, 15 November 2025 | 05:14

Kebohongan Konstitusional di Balik Nama Soeharto

Sabtu, 15 November 2025 | 05:07

Dua WNA Uzbekistan Terlibat Prostitusi Online

Sabtu, 15 November 2025 | 04:40

Bripda Torino Dipatsus Gegara Hajar Dua Siswa SPN Polda NTT

Sabtu, 15 November 2025 | 04:07

Regulasi Platform Digital Harus Diperkuat Buntut Ledakan SMAN 72

Sabtu, 15 November 2025 | 04:02

Sekaliber Jusuf Kalla Saja Dikerjain Mafia Tanah

Sabtu, 15 November 2025 | 04:00

AI BigBox Telkom Bantu Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan via e-KYC

Sabtu, 15 November 2025 | 03:26

Selengkapnya