Berita

Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar saat menerima sejumlah pengurus NU wilayah (PWNU)/Net

Politik

Laporkan Rais Aam, PWNU Sulteng Tak Rela KH Miftahul Akhyar Injakan Kaki di Ponpes Daarussa'adah Lamteng

MINGGU, 12 DESEMBER 2021 | 18:40 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kisruh jelang pelaksanaan Muktamar ke-34 NU (Nahdlatul Ulama) di Provinsi Lampung berujung pada pelaporan ke pihak kepolisian.

Hal ini dilakukan oleh Rais Syuriah PWNU Lampung KH Muhsin Abdillah, yang juga selaku pimpinan Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah (Lamteng), terhadap Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.

Ulah KH Muhsin Abdillah ini dilakukan sebab ia menuduh Rais Aam PBNU telah "mengintervensi " pelaksanaan Muktamar nanti yang telah diputuskan untuk tetap dilaksanakan pada 23-25 Desember mendatang. Padahal ini sudah sesuai hasil rapat bersama beberapa waktu lalu di Kantor PBNU di Jakarta.

Perbuatan tak terpuji ini dikecam keras oleh Khatib PWNU Sulawesi Tengah KH Abdullah Latopada.

"Kami tak rela Rais Aam PBNU hadir di venue Ponpes Daarussa'adah. Sebab tempat itu dipimpin oleh orang yang kami anggap tidak  menghargai Rais Aam, dan otomatis akan mempermalukan dan mencoreng wajah Rais Aam yang amat kami hormati," kata KH Abdullah dalam keterangan tertulis, Minggu (12/12).

Lebih lanjut, KH Abdullah Latopada menjelaskan, dalam tradisi NU yang digariskan Hadratussyeh KH Hasyim Asy'ari, bahwa perbedaan pendapat harus dituntaskan lewat forum musyawarah dan mufakat, bukan dengan cara melaporkan ke pihak kepolisian.

"Ini sangat memalukan bagi NU secara umum," tambah Kyai Dollah, sapaan akrab Khatib PWNU Sulteng ini.

Untuk itu, ia berharap agar Muktamar ke-34 NU tetap dilaksanakan hanya di venue Kampus UIN Raden Intan dan Universitas Malahayati yang berada di Kota Bandar Lampung.

"Dengan sisa waktu yang ada, mestinya difokus kan di UIN ini. Panitia juga agar bisa optimal bekerja," tutupnya.


Populer

Formula E Diwarnai Aksi Kekerasan Rombongan Pejabat Songong

Sabtu, 03 Juni 2023 | 19:03

Gagal Jadi Bupati, Adik Ipar Gubernur Sumsel Nyaleg DPR RI Lewat PDIP

Kamis, 01 Juni 2023 | 17:28

Ejek Tentara Rusia Badut, Bos Wagner Ogah Perang Lagi di Ukraina

Kamis, 01 Juni 2023 | 19:58

Yosef Nggarang Ungkap ada Sosok yang Patut jadi Tersangka Kasus Korupsi BTS Kominfo

Rabu, 31 Mei 2023 | 20:25

Denny Indrayana Kembali Berbagi Bocoran, Dua Menteri Nasdem Bakal Dieksekusi?

Sabtu, 03 Juni 2023 | 10:30

Kecewa Batal Dapat Sembako, Warga Kota Bumi Lampura Tegaskan Tak Akan Pilih Ganjar

Sabtu, 03 Juni 2023 | 04:21

Jokowi Kewalahan Bila SBY Turun Gunung Dukung Surya Paloh Menangkan Anies Baswedan

Sabtu, 03 Juni 2023 | 00:22

UPDATE

Imbas Dukung Rusia, Inggris Kembali Jatuhkan Sanksi Baru untuk Belarusia

Jumat, 09 Juni 2023 | 08:41

Anies-Airlangga Bisa Jadi Lawan Berat Bagi Ganjar dan Prabowo

Jumat, 09 Juni 2023 | 08:40

31 Orang Tewas karena Wabah Kolera, Presiden Cyril Ramaphosa Meminta Maaf

Jumat, 09 Juni 2023 | 08:12

Rayakan Satu Dekade, Bintang K-Pop BTS Rilis Single Baru "Take Two" Hari Ini

Jumat, 09 Juni 2023 | 07:59

Mantan Menteri Kesehatan Kongo Bebas dari Tuduhan Korupsi Dana Bantuan Covid-19

Jumat, 09 Juni 2023 | 07:40

Refly Harun: Cawe-cawe Jokowi Melukai Konstitusi

Jumat, 09 Juni 2023 | 07:38

Rudal Storm Shadow Hantam Kota Luhansk, Rusia Sebut Ukraina sebagai Nazi

Jumat, 09 Juni 2023 | 07:30

Sengketa Ganti Rugi Lahan, Warga Palembang Gugat Presiden Jokowi Rp 13,7 M

Jumat, 09 Juni 2023 | 07:19

Helikopter Militer Tunisia Jatuh ke Laut, Dua Mayat Ditemukan dan Dua Hilang

Jumat, 09 Juni 2023 | 07:16

China dan Kuba Sepakat Bangun Pangkalan Mata-mata, Pentagon: Laporan Itu Tidak Akurat

Jumat, 09 Juni 2023 | 06:58

Selengkapnya