Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Perusahaan Siber AS: Peretas China Telah Lama Menargetkan Negara-negara Asia Tenggara, Termasuk Indonesia

SABTU, 11 DESEMBER 2021 | 21:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan keamanan siber AS mengungkapkan hasil temuan mereka, bahwa para peretas China telah menargetkan entitas pemerintah dan sektor swasta di Asia Tenggara.

Dalam laporan yang dirilis pekan ini, Insikt Group – tim peneliti perusahaan keamanan siber Recorded Future – mengatakan bahwa sengketa wilayah Laut China Selatan “sangat mungkin merupakan pendorong lain aktivitas spionase siber China tersebut.”

Insikt mengatakan para peretas juga menargetkan negara-negara yang terkait dengan proyek dan negara-negara yang secara strategis penting bagi Belt and Road Initiative (BRI), masterplan infrastruktur global China.

Disebutkan bahwa Thailand, Filipina, Indonesia, dan Malaysia adalah target utama serangan.

Termasuk kantor perdana menteri Thailand dan tentara Thailand, angkatan laut Indonesia dan Filipina, majelis nasional Vietnam dan kantor pusat Partai Komunisnya, dan Kementerian Pertahanan Malaysia. Juga entitas di Laos dan Kamboja.

Para peneliti mengidentifikasi lebih dari 400 server korban yang berlokasi di Asia Tenggara telah disusupi  oleh peretas yang menggunakan malware khusus seperti FunnyDream dan Chinoxy, selama sembilan bulan terakhir. Malware khusus itu diduga ditautkan ke aktor yang disponsori negara China, seperti dilaporkan oleh RFA.

April lalu, Pusat Kontrol Keamanan Siber Nasional Vietnam mengatakan sejumlah kementerian dan organisasi pemerintah telah menjadi sasaran ancaman persisten tingkat lanjut (APT) China, atau kelompok yang disponsori negara, yang disebut Goblin Panda (Cycldek).

Selain Cycldek, ada beberapa APT yang juga melakukan aktivitas spionase dunia maya dengan kampanye pengintaian dan phishing.

Kementerian Luar Negeri China tidak segera memberikan pernyataannya untuk mengomentari tuduhan itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya