Berita

Cuplikan gambar video viral pembongkaran pier proyek kereta cepat Jakarta Bandung/Repro

Politik

Pembongkaran Pier Kereta Cepat Bukti Kekacauan dari Kebijakan Prematur Jokowi

SABTU, 11 DESEMBER 2021 | 03:25 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Terungkapnya fakta pembongkaran pier atau tiang pancang proyek Kereta cepat Jakarta Bandang mengindikasikan bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo kacau.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (10/12).

Menurut Dedi, kekacauan dari pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta Bandung itu bersumber dari kebijakan yang prematur. Sebab, pembongkaran tiang pancang itu membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur yang belakangan membutuhkan dana Rp 114 triliun lebih itu tanpa kajian matang.

"Kekacauan yang bersumber dari kebijakan prematur. Tidak mencerminkan adanya kajian yang tepat, dan terkesan mengejar popularitas kerja," demikian kata Dedi.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo kerap menyampaikan klaim telah melakukan kerja nyata. Salah satu langkah politiknya adalah sering melakukan pengawasan dengan blusukan dan kerja lapangan.

Meski demikian, pernyataan kerja nyata itu tidak terbukti memperoleh hasil kerja dengan kualitas baik.

Ia berpendapat bahwa pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat itu membuktikan bahwa kritik publik yang disampaikan pada pemerintahan Jokowi adalah benar adanya.

"Proyek KCIC ini menandai kebenaran kritik publik selama ini, terburu-buru dan  berorientasi pada kebijakan politik, di banding soal kemaslahatan publik," pungkas Dedi.

Dedi kemudian mengungkapkan sejak proyek kereta cepat dimulai tahun 2016 lalu, berbagai masalah kerap muncul. Mulai kasus pencurian besi, pembebasan lahan dan beralihnya anggaran.

"Hingga kasus ini, cukup alasan bagi pemerintah untuk menghentikan sementara hingga selesai audit, dan harus ada yang bertanggungjawab penuh," pungkas Dedi.

Rabu sore (8/12) netizen dihebohkan dengan video pembongkaran pier (tiang pancang) proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Muncul dugaan pembongkaran itu karena faktor kesalahan koordinat.

Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi pun membenarkan bahwa pembongkaran dilakukan lantaran tiang pancang atau pier yang dipasang tidak sesuai koordinat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya