Berita

Mahasiswa Papua aksi di depan gedung KPK meminta agar kasus korupsi di Papua diusut/Ist

Hukum

Mahasiswa dan Pelajar Papua Minta KPK Usut 10 Kasus Korupsi di Papua

JUMAT, 10 DESEMBER 2021 | 04:41 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Sekelompok mahasiswa dan pelajar Papua menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung komisi pemberantasan korupsi (KPK), Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (9/12).

"Kami mahasiswa dan pelajar Papua berjumlah 50 orang bersuara dari ribuan km jauhnya sampai di gedung KPK untuk memperlihatkan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa masyarakat kami di ujung timur Indonesia masih terjajah oleh oligarki dan menjadi tumbal pejabat korup," ujar Yusman Nortonggo selaku Koordinator Aksi.

Yusman mengatakan, alokasi dana otonomi khusus (Otsus) sebesar 42,47 triliun yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Papua untuk pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia, hanya sebuah periuk makan bagi elit-elit tuan pejabat.

"Nyatanya kami masih menjalani hidup jauh dari kata cukup. Masih banyak keluarga kami yang kelaparan, tidak bisa sekolah, dan tidak memiliki taraf hidup yang layak. Sedangkan segelintir pejabat bergelimang harta di atas tulang belulang rakyat yang kelaparan," kata Yusman.

Yusman menambahkan, point kedatangan pihaknya adalah mempertanyakan soal perhelatan PON XX dimana sekitar 8000-an pekerjanya belum menerima haknya sampai hari ini.

"Tadi kami sempat masuk dan menyampaikan kedatangan kami kali ini. Alhamdulilah pihak KPK  telah menanggapi dan untuk prosesnya kami serahkan ke pihak KPK karena sudah tupoksi mereka menjawab pertanyaan kami. Sebagai mahasiswa, adalah tugas kami mengawal anak bangsa agar bisa damai dan korupsi adalah menjadi musuh bersama," katanya.

Kata Yusman, Pemerintah Pusat sudah sukses menggelar PON di Papua dan dana hampir 43 triliun itu sudah digelontorkan.

Namun realisasinya, kata dia, belum kami rasakan. Ini adalah bentuk solidaritas sebagai anak bangsa dan anak negeri tidak mau seperti itu. KPK harus usut tuntas kasus-kasus korupsi di Tanah Papua.

Menurutnya, bukan hanya soal PON saja namun masih ada 10 kasus di Papua. Kami sudah gerah dengan sikap ugal-ugalan praktik korupsi.

"Menkopolhukam sudah berbulan bulan yang lalu meminta KPK untuk mengusut 10 kasus mega korupsi di Papua, nyatanya tidak ada satupun kasus yang terungkap," pungkasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya