Berita

Aksi Jaringan Intelektual Hukum Nasional (JIHN) mendesak Menteri ESDM menutup PT AGM karena diduga merusak lingkungan/Ist

Nusantara

Diduga Merusak Lingkungan, Menteri ESDM Didesak Tutup PT AGM

JUMAT, 10 DESEMBER 2021 | 01:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Puluhan orang yang tergabung dalam Jaringan Intelektual Hukum Nasional (JIHN) berunjuk rasa menuntut menutup PT Antang Gunung Meratus (AGM) yang beroperasi di Kalimantan Selatan. Dalam orasinya, mereka meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) tidak mengabulkan ijin penambahan kuota Batu Bara yang diajukan PT AGM.

“Miris! Ketika PT AGM mendapatkan hak produksi 10 juta ton per tahun, muncul pengumuman permohonan amdal untuk menaikan produksi mencapai 25 juta ton per tahun. Bukankah ini sebuah bentuk eksploitasi yang berlebihan?” tutur Korlap JIHN, Martin Silitonga di depan gedung Kementrian ESDM, Kamis (9/12).

 Demonstrasi yang berlangsung saat guyuran hujan ini diterima baik oleh Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasa (KLIK) kementrian ESDM.

“Laporan sudah saya terima dan akan menindaklanjuti kepada pimpinan terkait aspirasi saudara-saudara,” kata Iwan saat menerima massa aksi.

Sementara itu, Putra, salah satu warga Kalimantan Selatan yang ikut turun unjuk rasa menceritakan apa yang dilakukan oleh AGM sudah sangat meresahkan keharmonisan warga.

“Saya meminta kepada bapak Presiden agar segera bertindak, kami masyarakat takut dengan apa yang dilakukan oleh AGM,” katanya.

Menurut Putra apa yang disampaikan supir dan manejemen PT AGM adalah kebohongan publik. Fakta lapangan adalah PT AGM tidak melunasi kewajibannya terkait penggunaan jalan di atas lahan PT Tapin Coalt Terminal (TCT).

“Jadi situasi masyarakat di Tapin mulai tidak percaya dengan AGM. Kita masyarakat merasa dibohongi mereka. Padahal mereka yang tidak bertanggung jawab, sekarang mereka ingin mengadu domba kami dengan supir-supir mereka,” tutur Putra bercerita.

Usai berorasi di ESDM puluhan massa bergerak menuju Simpng Patung Kuda dan membacakan 3 poin fakta utama terkait konflik perusahaan tambang yang ada di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Aksi yang berlangsung selama tiga jam berjalan tertib dan mendapat pengawalan dari Kepolisian.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Instruksikan GSN Bikin Gerakan Nyata Bantu Rakyat

Minggu, 03 November 2024 | 01:51

Purnomo Yusgiantoro Center Apresiasi Kebijakan Swasembada Energi

Minggu, 03 November 2024 | 01:31

DPR Tinjau Kebocoran Penerimaan Negara di Sektor SDA

Minggu, 03 November 2024 | 01:11

Bakamla Asah Kemampuan di Perairan Teluk Ambon

Minggu, 03 November 2024 | 00:50

Prabowo Ingatkan Anak Buah Menteri Jangan Sering ke Luar Negeri

Minggu, 03 November 2024 | 00:30

Telkom Tingkatkan Kepedulian Karyawan Lewat Program Ayo BerAKSI

Minggu, 03 November 2024 | 00:10

Dari Menteri Hingga Bupati Siap Gunakan Maung

Sabtu, 02 November 2024 | 23:46

Rosan Pastikan GSN Lembaga Non-Politik

Sabtu, 02 November 2024 | 23:15

China Diam-dian Bangun Kapal Induk Misterius, Untuk Apa?

Sabtu, 02 November 2024 | 22:50

Erick Thohir Yakin Target Setoran Dividen BUMN Rp90 Triliun Bakal Tercapai Tahun Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 22:30

Selengkapnya