Berita

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan/Net

Dunia

Pakistan Tolak Undangan KTT Demokrasi AS, Gara-gara China?

KAMIS, 09 DESEMBER 2021 | 17:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pakistan telah memutuskan untuk menolak undangan Amerika Serikat (AS) dan tidak menghadiri Summit for Democracy atau KTT untuk Demokrasi yang digelar pada 9 hingga 10 Desember 2021.

Dalam pernyataannya pada Rabu (8/12), Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan pihaknya tetap berhubungan dengan AS untuk berbagai masalah, dan menyebut dapat terlibat dalam isu tersebut pada waktu yang tepat di masa depan.

"Sementara itu, Pakistan akan terus mendukung semua upaya yang ditujukan untuk memperkuat dialog, keterlibatan konstruktif, dan kerjasama internasional demi kemajuan tujuan kita bersama," kata kementerian, seperti dikutip TRT World.


Kementerian juga mengatakan, Pakistan sangat berkomitmen untuk lebih memperdalam demokrasi, memerangi korupsi, serta melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah melembagakan tujuan-tujuan tersebut, dan telah menghasilkan perkembangan positif.

Sementara itu, analis di The Atlantic Council, Uzair Younus menyebut, keputusan Pakistan untuk tidak berpartisipasi dalam KTT untuk Demokrasi yang dipimpin AS dikarenakan upaya Islamabad untuk membangun hubungan baik dengan China.

"Agar adil, ini adalah keputusan sulit bagi kepemimpinan Pakistan, yang benar-benar ingin memperdalam hubungannya dengan Amerika Serikat sambil juga menjaga hubungan strategisnya dengan China," kata Younus.

KTT untuk Demokrasi sendiri disebut telah mengundang 110 negara, dengan mengecualikan China, Rusia, Myanmar, hingga Afghanistan.

"Keputusan untuk melewatkan KTT untuk Demokrasi, bagaimanapun, adalah kesalahan yang merusak tujuan ini dan akan mempersulit Islamabad untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Washington," pungkas Younus.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya