Berita

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban/Net

Kesehatan

Ketua Satgas IDI Imbau Masyarakat Tak Panik Sikapi Omicron yang Menyebar Cepat di Banyak Negara

SELASA, 07 DESEMBER 2021 | 18:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Virus Covid-19 varian Omicron telah menyebar cepat ke banyak negara tetangga Indonesia.

Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dterima Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto Senin kemarin (6/12), sudah ada 45 negara yang menemukan infeksi Omicron di daerahnya.

Namun berdasarkan telaah Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, ancaman varian Omicron ini tak begitu berbahaya bagi masyarakat yang sudah divaksin.

"Varian ini memang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Tetapi kebanyakan kasusnya adalah ringan, bahkan tanpa gejala," ujar Zubairi Djoerban melalui akun Twitternya, Selasa (7/12).

Maka dari itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapi perkembangan sebaran varian Omicron di banyak negara.

"Angka rawat inap dan kematian karena Omicron juga rendah. Meski begitu, tetap pakai masker Anda, waspada, namun jangan panik," demikian sosok yang kerap disapa Prof. Beri ini menutup.

Teranyar, pemerintah menyiapkan langkah pencegahan untuk mengantisipasi ancaman varian Omicron ini. Di mana, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk segera menyiapkan mekanisme pemberian vaksin suntikkan dosis ketiga untuk masyarakat.

Rencananya, vaksinasi dosis ketiga atau booster akan dilakukan dengan dua mekanisme. Yaitu, di satu sisi disediakan untuk masyarakat dengan kategori tertentu secara gratis, dan kedua dilakukan dengan cara berbayar.

Terkait rencana booster tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi pelaksanaannya akan dilakukan mulai Januari tahun depan.

Adapun khusus untuk booster berbayar, dia mengupayakan agar tarif tertinggi berada pada kisaran Rp 300 ribu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya