Berita

Aksi pengadangan rombongan Ahok oleh massa di Aceh/Net

Politik

Ahok Diadang Massa Saat Kunjungi Aceh, Pengamat: Ia dan Pertamina Bisa Jadi Bermasalah

SELASA, 07 DESEMBER 2021 | 13:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Aksi pengadangan oleh masyarakat saat rombongan Komisaris Utama (Komut) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok melakukan kunjungan kerja ke anak usaha PT Pertamina Gas, PT Petra Arun Gas (PAG), di Lhokseumawe, Aceh, bukanlah tanpa sebab.

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, penolakan warga terhadap Ahok tersebut mengindikasikan ada sesuatu dengan personal Ahok maupun Pertamina yang kini dipimpinnya itu.

"Jika ada demonstrasi, artinya ada masalah. Baik masalah personal Ahok maupun masalah di Pertamina," kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa siang (7/12).


Ditambahkan Ujang, Ahok dan jajaran mestinya mengevaluasi sikap dan kerja-kerja mereka di perusahaan plat merah tersebut. Karena publik merasa ada yang tidak beres.

"Itu semua harus segera diperbaiki dan dievaluasi. Baik secara personal maupun secara kelembagaan di Pertamina Aceh, soal tanah yang diungkap oleh para demonstran itu," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita RMOLAceh, pengadangan terhadap Komut Pertamina yang kerap disapa Ahok itu terjadi pada Senin (6/12) pukul 12.15 WIB.

Ahok diadang saat hendak memasuki komplek PT PAG oleh massa aksi yang ingin menyampaikan orasi. Aparat keamanan yang berjaga di sekitar lokasi langsung menangani massa aksi yang menutup jalan mobil rombongan Ahok.

Koordinator aksi, Syamsuddin mengatakan, pihaknya mengadang rombongan mobil Komut Pertamina lantaran ingin menuntut keadilan dalam sengketa tanah yang terjadi di sekitar lokasi PT PAG.

"Kami hanya ingin penyelesaian sengketa lahan karena sudah berlarut-larut sampai puluhan tahun," ujar Syamsuddin kepada awak media, Senin (6/12).

Syamsuddin memastikan tidak ada maksud lain dari massa aksinya. Mereka hanya ingin bertemu Ahok secara langsung untuk menyampaikan aspirasi.

"Kami mengadang karena ingin ketemu dengan Ahok selaku Komisaris Utama," demikian Syamsuddin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya