Berita

Kontainer kargo milik China/Net

Dunia

China Sembunyikan Rudal di Kontainer Kargo, Dikirim ke Berbagai Tempat

SELASA, 07 DESEMBER 2021 | 08:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China secara diam-diam terus mengembangkan sistem rudal kontainer. Itu adalah rudal yang disamarkan sebagai kargo komersial sehingga bisa mendapatkan akses mudah ke hampir semua pelabuhan internasional.

Menempatkan sistem rudal dalam wadah memang bukanlah konsep militer baru, karena sejumlah negara telah terlibat dalam praktik ini selama bertahun-tahun.

Sistem seperti itu memungkinkan pengiriman yang cepat dan rahasia, karena dapat dipasang di kapal atau lokasi pantai. Hal ini memungkinkan suatu negara untuk dengan cepat meningkatkan pembangunan militernya di mana pun diperlukan.

Peneliti senior di International Assessment and Strategy Center, Rick Fisher mengatakan, China menempatkan rudal-rudal itu di kontainer seperti Kuda Troya. Beijing mengubah banyak kapal pribadinya menjadi armada militer.

Dalam wawancara dengan The Sun pada Senin (6/12), ia menyebut strategi tersebut akan memberikan "kejutan" dalam serangan China.

"Kapal-kapal kecil China yang tidak mencolok untuk melakukan serangan rudal kejutan terhadap pertahanan dapat membantu pasukan invasi amfibi atau udara," jelasnya.

Bahkan kontainer-kontainer berisi rudal itu dapat disimpan selama berabad-abad di gudang dekat pangkalan militer Amerika Serikat (AS). Menurut analis, hulu ledak elektromagnetik rudal akan dapat menonaktifkan pangkalan kapal selam rudal balistik nuklir terdekat.

“Ledakan EMP mungkin menghancurkan elektronik di (kapal selam) dan di seluruh pangkalan tanpa harus meluncurkan rudal nuklir dari China,” jelasnya.

Menurut Fisher, Washington akan berada dalam kekacauan jika serangan tersebut terjadi.

Pada 2016, China dikatakan telah menciptakan kompleks rudal pertamanya yang dapat disamarkan sebagai kontainer kargo biasa. Beijing dilaporkan berhasil memasukkan rudal jelajah jarak jauh ke dalam sebuah wadah, yang dapat disamarkan sebagai kargo komersial.

Sistem ini dikatakan sangat berbahaya, karena mereka dapat tiba di pelabuhan dengan kapal kapal dagang sementara tidak dapat dibedakan dari kargo lainnya.

Sebuah laporan baru-baru ini dari Stockton Center mengklaim bahwa rudal yang disamarkan sebagai kargo komersial sebenarnya dapat melanggar hukum internasional tentang konflik bersenjata, karena membahayakan pelaut sipil dan menempatkan semua kapal sipil dalam risiko yang mungkin beroperasi di area permusuhan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya