Berita

Ketua Umum Federasi Serikat Pekeja BUMN Bersatu Arief Poyuono/Net

Politik

Krakatau Steel Terancam Bangkrut, Arief Poyuono Minta Serbuan Impor Besi dan Baja China Dibatasi

SENIN, 06 DESEMBER 2021 | 22:33 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Di hadapan anggota Komisi VI DPR RI, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan fakta mengejutkan. Ia menyatakan bahwa PT Krakatau Steel bisa mengalami kebangkrutan jika sejumlah langkah restrukturisasi gagal dilakukan.

Merespons pernyataan Erick, mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku sependapat. Kata Arief, saat ini pasar besi dan baja di domestik permintaannya makin menurun.

Menurunnya permintaan itu sebagai akibat dari tersendatnya pembangunan infrastruktur karena pandemi virus corona baru (Covid-19).


"Artinya revenue PT Krakatau steel akan menurun drastis," demikian kata Ketua Umum Federasi Serikat Pekeja BUMN Bersatu ini, Senin malam (6/12).

Arief berpendapat, kondisi akan makin mengkhawatirkan, karena serbuan impor besi dan baja yang murah dari China akan makin berpotensi menghancurkan PT Krakatau Steel.

"Belum lagi kontrak kerjasama dengan POSCO Korea Selatan yang skema kontrak kerja sama sangat merugikan PT Krakatau steel dan diduga sarat dengan hanky panky," urai Arief.

Terkait adanya tantangan taruhan Rp 1 Miliar dari Komisaris Krakatau Steel Sarana Infrastruktur, Roy Maningkas yang ditujukan pada Erick Thohir, Arief punya pandangan tersendiri.

Menurut Arief Poyuono, Roy adalah sosok Komisaris yang tak memiliki kompetensi mengatasi masalah Krakatau Steel. Sebab, jabatan Komisaris didapat karena pernah menjadi relawan Joko Widodo di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu.

"Ini bentuk Komisaris yang memang below standar dan kurang menguasai persoalan PT Krakatau Stell maklum cuma modal relawan Pilpres," tandas Arief.

Dalam pandangan Arief Poyuono, jika benar nanti Krakatau Steel bangkrut, itu bisa dimaknai Erick Thohir salah menempatkan manajemen di perusahaan pelat merah produsen besi dan baja itu.

Arief meyakini, Krakatau Steel bisa diselamatkan apabila pemerintah membatasi impor besi dan baja.

"PT KS (Krakatau Steel) harus bisa efisien dalam memproduksi besi dan baja," pungkas Arief.

Ia juga mengingatkan Erick Thohir harus menempatkan orang yang memiliki kemampuan Finance Reengenering dan dipercaya pasar keuangan sebagai super tim menyelamatkan Krakatau Steel.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya