Berita

Erupsi Gunung Semeru/Net

Politik

Ternyata Peringatan Semeru Erupsi Sudah Diinformasikan PVMBG Sejak Tanggal 1 Desember

MINGGU, 05 DESEMBER 2021 | 11:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kabar tidak adanya peringatan dini untuk aktivitas sejumlah gunung api yang ada di Indonesia, khususnya Gunung Semeru dibantah.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Nia Khaerani menjelaskan bahwa PVMBG telah memasang sejumlah alat-alat canggih untuk memantau sejumlah aktivitas gunung api. Hal itu dilakukan, agar aktvitasi gunung api terpantau dan bisa diinformasikan kepada masyarakat.

"Ada alat seismik, ada CCTV, ada peralatan deformasi dan datanya itu kami pantau selama 24 jam, direkam. Kemudian di setiap gunung api aktif kami juga membangun namanya pos pengamatan gunung api, di dekat gunung api,” ucap Nia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/12).

Untuk Gunung Semeru, kata Nia, PVMBG telah memantau adanya aktivitas vulkanologi. Hal itu sudah diinformasikan oleh petugas pos pantau Gunung Semeru kepada seluruh stakeholder yang terkait guna memitigasi masyarakat akan bahaya dampak dari letusan gunung semeru.

“Tanggal 1 kemarin kan sudah mulai muncul adanya guguran ya. Nah itu sudah diinformasikan lewat wa grup yang terdiri dari stakeholder, BPBD, Pemda, relawan. Karena kan kami juga pengamat khususnya di daerah berkoordinasi dengan para pemangku keputusan,” ucapnya.

Setelah mendapatkan gejala vulkanologi Gunung Semeru tersebut, petugas PVMBG di pos pantau Gunung Semeru memberikan informasi terkini kembali lewat WA Grup yang anggotanya merupakan para petugas SAR dan juga pemerintah daerah setempat.

"Tanggal 2 itu petugas kami di lapangan PGS sudah memberikan warning bahwa ini sudah gejala agar masyarakat tidak beraktivitas khususnya penambang di Kali Kobokan, di Kali Bang, Kembar dan Kali Sara, jadi itu kurang tepat kalau kami tidak ada peringatan dini,” katanya.

"Bisa dicek di temen-temen dan grup WA bahwa kami sudah memberikan peringatan dini untuk aktivitas gunung api,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya