Berita

Pimpinan Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno/Net

Politik

Fraksi PAN Minta PLN Kaji Ulang Kenaikan Tarif Listrik

JUMAT, 03 DESEMBER 2021 | 20:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dampak pandemi Covid-19 yang masih dirasakan mayoritas masyarakat diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan PT PLN (Persero) menaikan tarif listrik.

Harapan tersebut disampaikan fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di Komisi VII DPR RI, menanggapi rencana PLN menyesuaikan tarif listrik bagi 13 golongan pelanggan listrik PT PLN (Persero) non-subsidi pada tahun 2022.

Pimpinan Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, meminta PLN mengkaji secara hati-hati rencana kenaikan tarif listrik bagi kelompok non subsidi

Menurut Eddy yang juga Sekjen PAN ini, kenaikan tarif listrik akan memberatkan bagi konsumen yang sampai sekarang ekonominya masih terdampak Pandemi Covid-19

"Bagaimanapun juga pelanggan listrik non subsidi juga terdampak Pandemi Covid-19. Dalam hal ini usaha menengah, rumah tangga dan komersial," ujar Eddy kepada wartawan pada Jumat (3/12).

Karena itu, Eddy meminta PLN untuk mengkaji secara seksama rencana kenaikan tarif listrik yang dirasa akan semakin memberatkan konsumen. Sehingga menurutnya, PLN harus terlebih dahulu membahas rencana kenaikan tarif listrik tersebut bersama DPR RI.

"Kami di DPR meminta agar PLN membahas terlebih dahulu kenaikan listrik ini di Komisi VII DPR agar sosialisasi di masyarakat bisa dilaksanakan secara baik dan tidak menimbulkan polemik apalagi kegaduhan yang tidak perlu," pungkas Anggota DPR RI Dapil Cianjur-Kota Bogor ini.

Rencana kenaikan tarif listrik ini, disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana.

Dia mengatakan besaran penyesuaian tarif yang akan diterapkan sesuai aturan awal pada 2022 dengan tetap memperhatikan kondisi pandemi Covid-19.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Punya Komunikasi Baik, Polri Sabet Penghargaan Lembaga Negara Award 2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 22:06

Meutya Hafid Jadi Tokoh Terakhir Dipanggil Prabowo Malam Ini

Senin, 14 Oktober 2024 | 22:03

Dipanggil Prabowo, Cak Imin Tegaskan Kader PKB Siap Ditugaskan di Manapun

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:57

Dipanggil ke Rumah Prabowo, Pengamat: Erick Loyal

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:51

Tangkap Pelaku Narkoba, Polisi Dikeroyok di Kampung Ambon Jakbar

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:20

Program Hambalang Mengajar Peduli Pendidikan Berkualitas

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:20

Pererat Sinergitas dengan Singapore, Bakamla RI Bertandang ke Police Coast Guard

Senin, 14 Oktober 2024 | 21:00

Prabowo Bisa Blunder Jika Tunjuk Trenggono Lagi sebagai MKP

Senin, 14 Oktober 2024 | 20:51

Ada Pakta Integritas, Tidak Semua Tokoh yang Dipanggil Prabowo jadi Menteri

Senin, 14 Oktober 2024 | 20:50

Prabowo Panggil Calon Menteri, Anies Sibuk Isi Diskusi

Senin, 14 Oktober 2024 | 20:20

Selengkapnya