Berita

Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Muzakki Kholis/Ist

Politik

Utamakan Kemaslahatan, PWNU DKI Minta Rais Aam dan Ketum PBNU Duduk Bareng Putuskan Tanggal Muktamar

KAMIS, 02 DESEMBER 2021 | 12:55 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Seluruh warga Nahdliyin harus bisa duduk bersama dan melepas ego untuk mencapai maslahat dalam memutuskan pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).

Begitu dikatakan Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Muzakki Kholis, menyikapi dinamika jadwal Muktamar NU yang harus berubah dari seharusnya digelar pada 23-25 Desember di Lampung.

Perhelatan Muktamar NU harus mengalami perubahan, sebab pemerintah memberlakukan PPKM level 3 terkait pengetatan libur Natal dan tahun baru (Nataru) yang dimulai 20 Desember sampai 2 Januari 2022.


Di antara dinamika yang muncul adalah permintaan untuk memajukan Muktamar sesuai dengan instruksi yang disampaikan pejabat Rois Aam PBNU, Kiai Miftahul Akhyar. Sementara, di pihak lain ada usulan agar Muktamar ditunda.

"Semua pihak harus duduk bareng bermusyawarah dengan melepas ego masing-masing serta menahan diri agar tercipta suasana yang teduh dan damai menjelang Muktamar nanti," kata Muzakki Kholis kepada wartawan, Kamis (2/12).

Gelaran Muktamar NU, lanjut Kholis, harus mendahulukan kepentingan yang membawa maslahat untuk umat. Bukan mengedepankan syahwat berkuasa untuk mengganti Ketua Umum PBNU saja.

Dia menjelaskan, semua keputusan terkait pelaksanaan Muktamar harus merujuk kepada hasil Konferensi Besar dan AD/ART NU, di mana Muktamar harus diputuskan bersama antara Rais Aam dan Ketum PBNU atau tidak boleh diputuskan oleh salah satunya saja.

"Jika waktu muktamar sudah diputuskan oleh Rais Aam dan Ketum PBNU, saya berharap dan memohon dengan sangat kepada semua PWNU dan PCNU agar dapat mentaati keputusan tersebut, apapun itu", jelasnya.

Lebih lanjut, Kholis berharap keputusan kapan Muktamar NU dilaksanakan segera di musyawarahkan oleh Rais Aam Miftachul Akhyar bersama Ketum PBNU Said Aqil Siroj.

"Keduanya harus segera bertemu dan berunding untuk menentukan kapan pelaksanaan Muktamar ke-34," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya