Berita

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov/Net

Dunia

Dubes Antonov: AS Sengaja Memutarbalikkan Fakta tentang Pengusiran Diplomat Rusia

SELASA, 30 NOVEMBER 2021 | 17:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia dibuat gerah oleh pernyataan yang dilontarkan diplomat Amerika Serikat (AS).

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan, AS melalui Departemen Luar Negeri sedang mencoba untuk menipu publik internasional dan dengan sengaja mendistorsi fakta tentang pengusiran diplomat Rusia dari AS.

"Departemen Luar Negeri bermain licik lagi. Pihak AS sedang mencoba untuk menipu publik Amerika dan internasional, dengan sengaja memutarbalikkan fakta," ujarnya, seperti dikutip dari TASS.

“Klaim bahwa kepergian 55 diplomat Rusia tidak dapat dianggap sebagai pengusiran juga menimbulkan pertanyaan. Pihak AS telah menjelaskan bahwa dalam kasus penolakan untuk memenuhi permintaan ini, kekebalan dan hak istimewa diplomatik lainnya dari karyawan Rusia akan dicabut. Secara de facto itu adalah pengusiran," tegas Antonov.

Sebelumnya, Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Jalina Porter mengatakan kepergian 55 diplomat Rusia dari AS tidak dapat dianggap sebagai pengusiran atau tindakan hukuman.

Departemen Luar Negeri AS telah menjelaskan bahwa dalam kasus penolakan untuk memenuhi permintaan ini, kekebalan dan hak istimewa diplomatik lainnya dari karyawan Rusia akan dicabut, kata diplomat itu.

"Khususnya Departemen Luar Negeri pada Desember 2020 secara sepihak memberlakukan batasan tiga tahun penugasan jangka panjang bagi pegawai Kedutaan Besar di Washington, DC, dan Konsulat Jenderal Rusia di New York dan Houston. Mohon perhatikan, bahwa hubungan diplomatik lainnya misi memiliki batas tur lima tahun," tegas Dubes lagi.

Amerika Serikat berusaha membatasi hak kedaulatan Federasi Rusia untuk mengambil keputusan kepegawaian sehubungan dengan misi diplomatiknya atas kebijakannya sendiri, menurut Antonov.

Pembalan datang dari Porter, yang mencatat bahwa Washington membuat tuntutan yang sama kepada diplomat Rusia seperti Moskow kepada diplomat AS.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya