Berita

Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Muzakki Cholis/Net

Politik

PWNU DKI: Tanggal Muktamar Harus Diputuskan Rais Aam Bersama Ketua Umum PBNU

SELASA, 30 NOVEMBER 2021 | 12:56 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Penetapan tanggal pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama tidak bisa ditetapkan secara sepihak oleh Rais Aam. Dalam hal ini, Rais Aam memutuskan muktamar digelar 17 Desember 2021 atau maju dari jadwal sebelumnya 23 hingga 35 Desember.

Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Muzakki Cholis mengatakan, penentuan tanggal Muktamar akan diputuskan dalam rapat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Secara kelembagaan PBNU dan panitia muktamar, kata Cholis, baik steering committee (SC) maupun organizing committee (OC) secara resmi belum membuat keputusan apapun terkait muktamar.


Menurut Cholis, keputusan Rais Aam itu dipengaruhi oleh kunjungan beberapa orang yang mengatasnamakan PWNU yang memberikan masukan dan dukungan agar jadwal muktamar dimajukan.

"Saya meyayangkan sekali hadirnya beberapa orang yang mengatasnamakan PWNU sowan ke Rais Aam dan memberikan dukungan muktamar dimajukan, padahal belum ada perubahan resmi dari PBNU dan panitia," kata Cholis kepada wartawan, Selasa (30/11).

Dijelaskan Cholis, kebijakan Rais Aam yang memajukan waktu muktamar tidak ada pijakan hukum di dalam AD/ART PBNU. Bahkan, keputusan itu terkategori pelanggaran berat karena melanggar ketetapan Konbes-Munas.

Lanjutnya, Syuriah NU itu lembaga kolektif kolegial, di mana Rais Aam tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Semua keputusan penting PBNU apalagi muktamar, diatur dalam AD/ART NU Pasal 58 ayat (1) point c yang menyebutkan keputusan harus dilakukan bersama dengan ketua umum PBNU selaku mandataris.

"Syuriah itu lembaga kolektif kolegial jadi tidak boleh Rais Aam mengambil kebijakan sendiri tanpa melalui rapat terlebih dahulu dengan jajaran pengurus syuriah, apalagi menyangkut hajat besar seperti muktamar," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya