Berita

Novel Baswedan (kedua dari kiri) saat memberi pernyataan ke wartawan, Senin (29/11)/RMOL

Politik

Gabung Auditor Rakyat untuk Perusahaan Luhut, Novel Baswedan: Kondisi Begini Masih Korupsi, Jahatnya Kuadrat

SENIN, 29 NOVEMBER 2021 | 18:36 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Negara tidak boleh diam ketika ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan jabatannya untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompoknya dalam pengadaan PCR.

Demikian penegasan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang juga ikut menjadi Auditor Rakyat yang tergabung dalam Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan Sosial.

Koalisi itu ada untuk melakukan audit terhadap perusahaan milik Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan maupun perusahaan Menteri BUMN, Erick Thohir terkait dugaan bisnis PCR.

Novel mengatakan, pihaknya bersama beberapa pihak melakukan audit singkat. Bahkan bekas Perwira Polri ini mengaku sempat menemui beberapa orang yang memahami ihwal dugaan bisnis PCR yang dilakukan dua menteri Joko Widodo.

"Saya dan kawan-kawan kemudian bisa mulai memahami dengan sangat jelas bahwa ada dugaan kolusi, atau dugaan korupsi korupsi di sana," ujar Novel saat konferensi pers di Restauran Cikini Lima, Jalan Cikini Raya 1 No. 5, Menteri, Jakarta Pusat, Senin siang (29/11).

Apalagi kata Novel, alat tes Covid-19 PCR merupakan hal terpenting yang dibutuhkan rakyat saat menghadapi Pandemi.

Di mata Novel, dugaan bisnis PCR adalah masalah serius. Sebab, ada hal penting masyarakat yang justru ditengarai dikuasai oleh pihak tertentu.

"Kemudian diambil keuntungan untuk kepentingan pribadi atau kelompok-kelompok, tentu ini masalah yang sangat serius, bukan dilihat sebagai hal sepele," tegas Novel.

Kata Novel, pernyataan dari Luhut yang mempersilakan perusahaannya diaduit terkait PCR, menjadi kesempatan yang baik.

Menurut Novel, siapapun yang bermain dalam bisnis PCR harus diungkap secara terang benerang.

"Ketika ada satu perusahaan yang ada kaitannya dan membuka diri bisa diaudit, itu menjadi pintu untuk membuka secara keseluruhan," terang Novel.

Atas dasar itulah, Novel terpanggil untuk melakukan audit. Dengan kemampuan yang dimilikinya selama di KPK, Novel mengaku bersedia untuk menjadi auditor rakyat.

"Saya berkeinginan ikut memberikan bersumbangsih, bisa bersama-sama mengusut ini," kata Novel.

Novel berharap, saat nanti ada kerugian keuangan negara, negara tidak diam dan harus menarik kembali uang negara yang dirampas.

Bahkan ia meminta pihak tertentu itu bertanggung jawab. Mengingat ini kepentingan palong mendasar bagi masyarakat.

"Kondisi begini kalau masih membuat korupsi, jahatnya itu kuadrat," tegas Novel menutup.

Dalam acara ini, juga dihadiri oleh Ferry Juliantono yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, Refly Harun, Marwan Batubara dan Anthony Budiawan dan lainnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya