Berita

Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net

Dunia

Vucic: Putin Berikan Harga Gas Terendah untuk Serbia Bukan karena Imbas dari Pembelian Senjata

SENIN, 29 NOVEMBER 2021 | 12:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Negosiasi gas Serbia dengan Rusia berjalan dengan akhir yang menyenangkan. Serbia telah berhasil menghemat setidaknya 1 miliar euro berkat harga gas yang menguntungkan yang ditetapkan oleh Rusia.

Presiden Aleksandar Vucic mengatakan kepada saluran nasional Pink TV, bahwa seperti apa yang telah ia perkirakan, Rusia sangat memahami kondisi Serbia dan akan memberikan kemudahan.

"Kami sepakat pada formula yang sudah ditetapkan bersama," kata Vucic, seperti dikutip dari TASS.

"Ini adalah formula yang, dengan harga minyak 82-83 dolar AS per barel, memungkinkan Anda membayar sekitar 270-275 dolar AS per 1.000 meter kubik gas, jadi ini menguntungkan," ujar Vucic seraya memastikan bahwa kedua negara akan melanjutkan kerja sama dengan menetapkan harga terendah.

Bagi Serbia, ini merupakan penghematan terbesar. Harga terendah yang Serbia dapatkan, tidak lepas dari upara Serbia membangun pipa gas utama (Aliran Balkan), yang panjangnya 402 kilometer.

"Ketika Anda memiliki pipa gas, Anda dapat berbicara tentang harga yang berbeda. Saya sangat berterima kasih kepada Presiden Putin bahwa dia menghormati kepentingan Serbia dan telah memberi kami harga seperti itu selama enam bulan, karena sulit untuk menetapkan harga yang sama untuk periode yang lebih lama," kata Vucic.

Dalam enam bulan ke depan, Vucic akan kembali mengunjungi Rusia untuk pembaharuan kontrak. Perpanjangan kontrak tentu tidak bisa dilakukan hanya lewat telepon saja. Berkunjung, bertatap muka, adalah cara yang jauh lebih tepat dan biasanya ampuh.

Ia juga menepis rumor bahwa harga terendah yang diberikan Rusia untuk gasnya adalah karena Serbia melakukan kerja sama pembelian senjata.

"Tidak, kami membeli senjata Rusia atas kemauan kami sendiri, karena kami ingin menjadi kuat, bukan karena seseorang memaksa kami untuk membelinya," kata pemimpin Serbia itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya