Berita

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera/Net

Politik

Bela Haris dan Fatia, Ketua PKS: Mereka Memiliki Track Record Menjaga HAM

SENIN, 29 NOVEMBER 2021 | 07:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Upaya pemidanaan yang dilakukan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar dan Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti dinilai melanggar kebebasan berpendapat dan kebebasan pers.

Pasalnya, Haris dan Fatia dipolisikan Luhut hanya karena membongkar dugaan permainan dalam bisnis tambang di Papua yang menyeret nama Luhut melalui kanal media sosial.

"Ada prinsip kebebasan menyatakan pendapat dan pers yang bebas," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin pagi (29/11).


Menurut Mardani, jika para aktivis yang melontarkan kritik terhadap penguasa berujung pemidanaan, maka itu tidak sehat untuk demokrasi di Tanah Air. Apalagi, rekam jejak Haris dan Fatia selama ini cenderung konsisten mengadvokasi dan memperjuangkan HAM.

"Haris Azhar dan Fatia adalah dua sosok yang selama ini dikenal memiliki track record menjaga HAM dan aktivis yang menyuarakan suara kebenaran," katanya.

Oleh karena itu, anggota Komisi II DPR RI fraksi PKS ini meminta kepada aparat kepolisian agar tidak asal memproses hukum para aktivis yang kritis ke pemerintah. Menurutnya, prinsip keadilan dan pendekatan restorative justice sedianya harus dikedepankan.

"Kita perlu bersama menjaga suasana perlu rukun diantara elit," pungkasnya.

Haris dan Fatia dipolisikan Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan. Keduanya kini menjadi terlapor sudah diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Haris dimintai keterangan pada Senin (22/11), sedangkan Fatia diperiksa pada Selasa (23/11) lalu.

Haris dan Fatia mengaku siap menghadapi Luhut. Keduanya mengaku memiliki sejumlah alat bukti yang cukup dan siap bertarung di persidangan nanti.

Sengketa Luhut Binsar Pandjaitan dengan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang dipicu tudingan permainan dalam bisnis tambang di Papua ini bahkan dibawa sampai ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Special Procedure Mandate Holders (SPMH) United Nations Special Rapporteur atau Pelapor Khusus HAM - PBB pada 20 Oktober 2021 mengirimkan surat Komunikasi Bersama/Joint Communication (JC) kepada Pemerintah Indonesia.

Dalam suratnya, mereka meminta klarifikasi dari Pemerintah Indonesia terhadap adanya dugaan judicial harassment terhadap Fatia Maulidiyanti dan Haris Azhar melalui penyampaian 2 somasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya