Berita

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/Net

Politik

Pengamat: Apakah Ahok Menolak karena Bukan Perusahaan Mobil China yang Diakuisisi?

MINGGU, 28 NOVEMBER 2021 | 13:52 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wacana pembelian StreetScooter milik perusahaan mobil Deutsche Post DHL Group, Jerman merupakan sebuah langkah strategi untuk pengembangan mobil listrik nasional.

Atas alasan itu, pengamat kebijakan publik, Adib Miftahul menilai penolakan yang dilakukan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap wacana tersebut patut diduga didasarkan pada tekanan yang besar.

Pertama-tama Adib mengkritik gaya komunikasi Ahok yang mengumbar masalah ke publik, padahal dia adalah pejabat negara yang tempatnya bekerja terlibat dalam kerjasama tersebut.


“Sebagai komisaris utama, beliau seharusnya bisa lebih wise dalam membicarakan urusan perseroan di wilayah publik. Jangan seolah-olah menjadi pihak yang baik dan benar sendiri di internal perusahaan," kata Adib kepada wartawan, Minggu (28/11).

Sementara itu, Adib mengurai bahwa apa yang dilakukan Ahok sangat berbahaya bagi perusahaan. Apalagi perusahaan sudah menandatangani NDA (Non Disclosure Agreement).

Di satu sisi, Adib yakin keputusan bisnis yang diwacanakan oleh manajemen Pertamina tersebut tentu memiliki pertimbangan bisnis tertentu, baik dari sisi brand image dan kwalitas produk streetscooter, hingga kesempatan Indonesia melalui IBC untuk melakukan loncatan teknologi. Termasuk kesanggupan keuangan Pertamina dalam menjalankan bisnis itu sendiri.

"Ahok bisa disebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas segregasi sosial politik bangsa selama selama ini. Karena pernyataan politisnya yang mengganggu dan menyinggung pihak lain," tegasnya.

Dia tidak ingin isu mobil listrik ini hanya dijadikan komoditas politik Ahok. Lalu Menimbulkan kegaduhan sosial dan khususnya di internal Pertamina.

"Atau mungkin karena bukan perusahaan mobil China yang diakuisisi? Sehingga Ahok menunjukan ketidaksetujuan keputusan bisnis tersebut dengan berupaya meraih simpati publik," ujar Adib

Dalam statementnya, Ahok sempat menyatakan daripada mengakuisisi perusahaan mobil EV, lebih baik mengajak kerjasama dengan salah satu brand kendaraan roda empat asal China yang juga saat ini sudah memproduksi mobil EV.

"Tentunya statement ini mempertegas posisi keberadaan Ahok dalam menolak rencana akuisisi perusahaan mobil steetScooter. Dan tegas terlihat Ahok seolah0olah mau menahan berkembangnya Industri Mobil EV yang bisa dimiliki oleh Negara Indonesia," papar Adib.

Lebih lanjut, Adib menegaskan bahwa bagaimanapun apabila Pertamina Power Indonesia (PPI) bisa mengakusisi perusahaan mobil Streetscooter yang sudah berjalan memproduksi dan memasarkan mobil EV, maka kedepannya bangsa kita bisa lebih cepat masuk dan memiliki dalam Industri kendaraan EV yang sangat berpotensial dalam pengembangannya kedepannya.

"Pertamina Power Indonesia juga bisa menaruh langsung putra putri indonesia dalam Pabrik tersebut sehingga transfer technology atas Industri Kendaraan ELectrical Vehicle bisa lebih cepat dan akurat dalam penetrasinya," tegasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya