Berita

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha/Net

Dunia

Sikapi Munculnya Varian Omicron, Thailand Sarankan Warganya Agar Tidak Bepergian ke Afrika Selatan

SABTU, 27 NOVEMBER 2021 | 13:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Thailand menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang sudah mulai meningkatkan kewaspadaan soal laporan munculnya varian baru Covid-19 yang belakangan dinamai varian Omicron.

Lewat sebuah pernyataan pada Jumat (26/11) Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha telah memperingatkan warganya untuk menghindari melakukan perjalanan ke negara-negara di mana varian Covid-19 baru yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan itu ditemukan.

Berbicara setelah pertemuan Pusat Administrasi Situasi Covid-9 (CCSA), Prayut mengatakan bahwa dirinya telah diberitahu tentang varian baru dan menginstruksikan Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Departemen Pengendalian Penyakit untuk memantau situasi dengan cermat.

"Jangan bepergian ke negara-negara itu untuk menghindari virus," kata Prayut, seperti dikutip dari Bangkok Post

Ia menambahkan bahwa kampanye telah diluncurkan untuk mendorong lebih banyak orang menerima vaksin Covid.
Ahli virologi terkenal Yong Poovorawan yang juga kepala Pusat Keunggulan dalam Virologi Klinis di fakultas kedokteran Universitas Chulalongkorn, mengatakan pemerintah harus memperketat langkah-langkah pemeriksaan kesehatan untuk membatasi masuknya pelancong dari Afrika Selatan khususnya.

"Namun, masyarakat tidak perlu panik karena mutasi adalah bagian alami dari siklus hidup virus," kata Yong, seraya menambahkan bahwa dia sedang bersiap untuk memecahkan kode genetika varian baru untuk mempelajari mutasinya.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Energi Supattanapong Punmeechaow juga mengatakan pemerintah sedang memantau varian baru.

Dia mengatakan Thailand dapat meminta vaksin yang dikembangkan untuk menangani varian baru virus berdasarkan perjanjian pengadaan yang dicapai sebelumnya dengan produsen.

Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat Sathit Pitutecha mengatakan perdana menteri menginstruksikan lembaga terkait untuk terus mencermati pelancong dari negara-negara di mana varian baru itu telah terdeteksi.

"Mereka belum akan dikarantina. Tetapi para pejabat diminta untuk mengambil tindakan pemeriksaan kesehatan yang ketat," kata Sathit.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya