Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Unpad Gandeng Multipihak Kampanyekan Perubahan Perilaku untuk Kegiatan OKK Mahasiswa

JUMAT, 26 NOVEMBER 2021 | 01:25 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Keniscayaan untuk mengubah perilaku akibat keberadaan Covid-19 kembali digaungkan oleh pihak-pihak yang sudah mulai menormalisasi aktivitasnya seperti sebelum pandemi.

Salah satunya institusi pendidikan Universitas Padjajaran (Unpad), yang sudah mulai kembali membuka kampus untuk perkuliahan mahasiswa baru tahun 2021.

Bagi setiap mahasiswa baru Unpad, terdapat satu mata kuliah wajib yang harus diambil dan dilaksanakan secara aktif di lapangan, yakni Olah Kreativitas dan Kewirausahaan (OKK).

Untuk mendukung perkuliahan ini, Unpad menggandeng multipihak dari sejumlah institusi agar berkontribusi dalam perubahan perilaku.

Upaya tersebut diimplementasi Unpad dengan menggelar webinar yang dirangkum sekaligus untuk memperingati Hari Pahlawan dan Hari Lansia tahun 2021.

Sejumlah pihak yang dilibatkan dalam webinar Unpad ini di antaranya Komunitas Pensiunan Pertamina (KP2), Komunitas Lansia Indonesia Bahagia Sejahtera (Klibsa), Kolaborasi Medis dan Da’i Nasional (Komda’inas), serta Forkom IDI wilayah dan cabang.

Mentor OKK, dr. Norman Zainal mengatakan, perubahan perilaku karena pandemi adalah suatu yang harus diimplementasikan dalam kehidupan keseharian masyarakat.

Namun sayangnya, dia melihat masih banyak warga yang masih belum membiasakan penerapan protokol kesehatan, yang terpenting adalah penggunaan masker di tempat-tempat umum.

"Masker memang sudah menjadi hal yang lumrah dipakai sejak awal munculnya virus Corona. Meskipun pandemi sudah berlangsung lama tetapi masih banyak masyarakat yang tidak patuh untuk menggunakan masker," ujar Norman dalam keterangannya, Kamis malam (25/11).

"Dan juga banyak dari mereka yang masih salah dalam menggunakan maupun memilih masker yang tepat," sambungnya.

Penyebab dari lemahnya kesadaran masyarakat dalam mengenakan masker, menurut Norman adalah karena rendahnya keteladanan yang dipertontonkan pemimpin negara dan juga tokoh masyarakat.

Padahal menurutnya, masyarakat Indonesia masih patrinial yang sangat manut dengan pimpinan dan tokoh. Kalau pimpinan, tokoh masyarakat dan media serta influencer mencontohkan yang baik dan benar maka masyarakat akan menirunya.

"Demikian sebaliknya. Hal inilah yang menjadi dasar ketertarikan mahasiswa baru ini dalam proses pembelajaran memahami masalah atau keadaan di tengah masyarakat," tuturnya.

Disisi lain, kata dia, mahasiswa OKK RK 273 Unpad juga menilai BHD juga merupakan suatu hal yang perlu diketahui dan dipahami masyarakat. BHD adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung.

Namun sayangnya masih banyak yang masih asing dan cenderung tidak tahu bagaimana langkah- langkahnya. Kedua hal tersebutlah yang menjadi perhatian sejumlah mahasiswa dari kelompok OKK RK 273 Universitas Padjadjaran yang dimentori oleh dr. Norman Zainal.

"OKK adalah mata kuliah khusus yang hanya di dapat oleh semua mahasiswa baru Universitas Padjajaran di semester pertama pada 2021. Program ini adalah turunan dari konsep Kampus Merdeka dari Menteri Ristekdikti pada tingkat Universitas Padjadjaran," jelasnya.

Norman memaparkan, proses pembelajaran OKK menggunakan dua teori yaitu Double Diamond dari Brown pada 2009, dan Triple Diamond Keterpaduan Mata Kuliah (Bunyamin, 2020 & Purnomo, D. dkk. 2021).

Berangkat dari kedua teori ini maka mahasiswa baru Unpad pada delapan minggu pertama diajak ‘memahami masalah’ dan delapan minggu berikutnya mahasiswa diwajibkan melakukan upaya nyata menciptakan solusi’.

"Group OKK RK273 Unpad telah berhasil ‘memahami masalah’ bangsa Indonesia yang menarik minat mereka saat ini adalah endahnya pengetahuan, budaya dan keteladanan tentang masker dan BHD," ucapnya.

Selanjutnya mahasiswa telah merumuskan dan menciptakan solusi yang akan mampu menyelesaikan masalah, yakni serangkaian kegiatan berupa "Kampanye Perubahan Perilaku Tentang Masker dan Bantuan Hidup Dasar Guna Menyelamatkan Nyawa Anak Bangsa".

Karena itu Norman memastikan  rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak 5 November dan akan berakhir pada 17 Desember mendatang akan mengasah kemampuan mahasiswa untuk mengubah perilaku masyarakat.

"Setiap minggu akan ada proyek sosial mahasiswa ini yang makin baik makin luas dan makin heboh dalam melakukan Kampanye Perubahan Perilaku ini secara nasional dan internasional," demikian Norman.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya