Berita

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama/Net

Politik

Ahok Merasa Seolah Benar, Padahal Sedang Menampakkan Diri Dia Tidak Mengerti Etika Organisasi

KAMIS, 25 NOVEMBER 2021 | 15:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Arogansi Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dalam menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehide atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Jokowi dinilai berbahaya.

Selain mengumbar masalah internal dalam ruang publik melalui akun kanal YouTube pribadi, Ahok juga kembali menampakkan jati dirinya yang seolah selalu dalam posisi benar.

Padahal, kata Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Firman Kurniawan Said, apa yang dilakukan Ahok justru menunjukkan bahwa dia tidak mengerti mengenai etika organisasi. Sebab, masalah ini seharusnya dapat diselesaikan di internal pemerintahan.


Ahok bisa berdebat sebagai komisaris utama Pertamina dengan stakeholder lain yang dinilai olehnya salah.
 
“Tapi ini seolah-olah hanya dia yang paling benar dan pihak lain sudah pasti salah. Itu arogansi yang sangat berbahaya” ujar pria yang akrab disapa Yawan itu.

Menurutnya, jika Ahok memang punya basis data yang baik mengenai roadmap kebijakan mobil listrik tanah air, maka seharusnya hal tersebut lebih memudahkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam meyakinkan setiap stakeholder Pertamina Power Indonesia (PPI).
 
“Jika Ahok tidak bisa menyelesaikan persoalan ini dalam internal Pertamina dan justru melempar isu ini ke wilayah publik, maka itu berarti ada yang tidak beres dalam manajemen Pertamina, di mana Ahok menjadi komisaris utama di dalamnya,” urai Yawan.

Menggunakan ruang publik untuk menyerang internal Pertamina, sudah pasti akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan publik pula.

Yawan menilai, Ahok seolah sudah siap terjerembab dalam kubangan kesalahan yang sama sebagaimana yang dia lakukan pada kasus penistaan agama sebelumnya.

“Ahok seperti tidak belajar pada masa lalu, di mana gaya komunikasi publik yang dipraktikkannya seringkali menyinggung pihak-pihak lain,” ujar Yawan.

"Seharusnya dia tahu bahwa reuni 212 tak lama lagi akan berlangsung, jangan sampai terjadi pengulangan,” tutupnya,

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya