Berita

Bendera Partai Demokrat/Net

Politik

Pakar Hukum: Bukan di PTUN, Keberatan pada AD/ART Harus Diselesaikan di Internal Partai

KAMIS, 25 NOVEMBER 2021 | 14:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Gugatan yang dilayangkan mantan kader Partai Demokrat yang tergabung dalam kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang pimpinan KSP Moeldoko di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta adalah satu hal yang tidak tepat.

Gugatan itu adalah perkara dengan nomor register 154/G/2021/PTUN-JKT yang dilayangkan kelompok KLB Deli Serdang terhadap Keputusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Nomor M.HH-09.AH.11.01 Tahun 2020 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai (AD/ART) Demokrat tertanggal 18 Mei 2020.

Dikatakan pakar hukum Universitas Gadjah Mada Arifin Mukhtar, proses peradilan masalah AD/ART di PTUN jika terus berjalan justru bisa diartikan sebagai satu intervensi negara dalam tata aturan internal partai politik.


"Kenapa? Karena partai itu adalah kaitan dengab hak kemerdekaan berserikat berkumpul, jadi memang dia harus dibatasi," ujar Arifin Mukhtar di Gedung PTUN, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (24/11)

Kalaupun ada orang yang keberatan terhadap eksistensi AD/ART, kata Arifin, maka baiknya hal tersebut diselesaikan melalui mekanisme di internal partai politik. Artinya, tidak meminta negara dalam hal ini PTUN untuk menyelesaikan itu.

"Makanya kemudian logikanya kalau ada selisih di internal partai, negara nggak boleh banyak campur, karena kalau negara bercampur terlalu cepat, terlalu mudah itu bisa menjadi berbahaya," terangnya.

Dijelaskan dia, khusus AD/ART partai politik sudah diatur secara khusus dalam UU 2/2011 tentang Partai Politik. Tepatnya, jika ada keberatan pada AD/ART maka diselesaikan di internal partai politik yang dalam hal ini Partai Demokrat melalui Mahkamah Tinggi.

"Internal logika itulah yang ada di UU Parpol, dorong penyelesaian internal," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya