Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Komitmen Jokowi Enggak Nyambung dengan Kenyataan Penanganan Covid-19

RABU, 24 NOVEMBER 2021 | 23:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Flashback Jokowi Diwawancarai di G20, Dosen Paramadina Ini Sebut Ada Disconnect Antara Statement Jokowi dengan Kebijakan yang Dikeluarkan

Pernyataan komitmen Presiden Joko Widodo terkait penanganan pandemi Covid-19, saat diwawancarai oleh wartawan luar negeri dalam acara KTT G20, jauh dari kenyataan yang ada di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Dosen Paramadina Graduate School of Diplomacy-Managing Director, Ahmad Khoirul Umam, saat menjadi narasumber di acara diskusi publik Forum Ekonomi Politik Didik J. Rachbini dan Universitas Paramadina bertajuk "Pandemi & Kebijakan Pemerintah: Evaluasi 2021" melalui Twitter Spaces, Rabu malam (24/11).


"Saya berangkat dari statement yang bagi saya cukup menarik tapi agak menggelitik," ujar Umam seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (24/11).

Dalam wawancara tersebut, Umam menyoroti pernyataan Jokowi terkait rencana kebijakan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah menelan korban sekitar 140 ribu lebih jiwa warga.

Dalam jawabannya, Umam menyebutkan bahwa Presiden Jokowi mengaku akan melakukan perbaikan pada level reformasi kesehatan nasional.

Terkait jawaban Presiden Jokowi tersebut, Umam melihat struktur belanja pemerintah pada 2021 tidak merepresentasikan apa yang menjadi komitmen Jokowi. Karena, pemerintah tidak menjadikan momentum setahun pandemi untuk mempelajari dan mengeluarkan anggaran terhadap dampak pandemi Covid-19.

"Di komposisi dasarnya (struktur anggaran pemerintah) misalnya. Anggaran untuk kesehatan terpaut jauh dibanding anggaran untuk infrastruktur. Termasuk untuk pendidikan yang sudah bagus tapi alokasinya sangat jauh sekali (dibanding infrastruktur)," tuturnya.

Sepengetahuan Umam, struktur anggaran untuk infrastruktur untuk tahun 2021 berada di angka Rp 414 triliun. Sementara di sektor kesehatan hanya sekitar Rp 169 triliun.

Dari kenyataan yang ada tersebut, Umam menilai pernyataan Jokowi tak nyambung dengan komitmennya dalam konteks kebijakan penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri.

"Sementara kita tau, dalam konteks penanganan pandemi, tentu ada banyak instrumen yang bisa kita ukur. Kalau saya membahasakan, itu semacam kita itu seperti dipaksa oleh keadaan untuk menjalankan protokol tawakal. Jadi, kuncinya adalah 'SDM', selamatkan diri masing-masing," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya