Berita

Foto: Net

Publika

Token Buatan Anak Bangsa Diakui di Luar Negeri

RABU, 24 NOVEMBER 2021 | 17:33 WIB | OLEH: ARIEF POYUONO

"Daripada Hujan Emas di Negeri orang, tetap lebih baik Hujan batu di negeri sendiri"

INI mungkin istilah yang tepat untuk masalah Crypto Currency di negeri kita Indonesia. Perbedaan pendapat yang keras dari kebebasan berpendapat malah membuat kita mundur satu langkah dari kemajuan zaman.

Saat semua sudah memikiran bercocok tanam di Planet Mars, kita masih sibuk dengan silang pendapat.


Teknologi dari Crypto Currency yang ada sejak 2011 sejatinya adalah teknologi yang disebut dengan Block Chain. Teknologi ini memungkinkan mengubah secara keseluruhan sistem keuangan dunia.

Block Chain memudahkan kita masuk pada era keterbukaan secara vulgar. Mungkin ini juga yang menyebabkan semua orang "kuat" ketakutan akan sistem ini.

Sejatinya Block Chain tidak hanya berbentuk currency (mata uang). Teknologi ini bisa digunakan dengan cara berbeda-beda dan tetap efektif. Salah satu contohnya adalah NFT (Non Fungible Token), atau bisa juga Token Backed on Asset (token yang dijamin oleh aset).

Nah, ada satu token anak bangsa yang dibuat oleh PT Mitra Sangkara Abadi (MSA). Token ini diberi nama Token Sangkara (Thicker name: $MISA). Token ini adalah token backed on asset yang nyata pertama di Indonesia.

Token ini mencoba untuk listing dan melakukan penjualan di Indonesia. Namun, regulasi di Indonesia memaksa token ini untuk masuk ke pasar luar negeri dulu.

Token Sangkara menjadi token pertama yang akan melaksanakan IEO (Initial Exchange Offering) di perusahaan exchanger pro bit global. Masuk dalam 20 besar exchanger crypto kelas dunia, pro bit yang berbasis di Korea Selatan ini memfasilitasi project token Indonesia ini.

Token Sangkara ini juga telah bekerja sama dengan Apedi (Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia) demi mewujudkan industri 4.0 tidak hanya di level kota, tetapi sampai ke akar rumput di desa-desa.

Token Sangkara juga berkomitmen membantu para pekerja seni di Indonesia untuk masuk ke dalam bisnis NFT, dan membawa karya mereka ke dunia internasional melalui NFT.

Dengan team yang solid dan advisory dari banyak pihak, seharusnya karya anak bangsa ini bisa dinikmati dulu oleh bangsa kita sendiri. Jadi mari kita support dan dukung project token Sangkara ini menjadi salah satu token Indonesia berkelas dunia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya