Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

ProDEM: Pengakuan Erick Thohir Seharusnya Membuat DPR Gunakan Hak Interpelasi untuk Jokowi

SENIN, 22 NOVEMBER 2021 | 07:26 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dugaan bisnis PCR yang dilakukan menteri Kabinet Indonesia Maju kini turut menyeret nama Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir yang ramai disebut-sebut ikut terlibat dalam bisnis ini membuat pengakuan baru.

Pengakuan yang dimaksud adalah menyebut bahwa penentuan harga PCR turut dibahas oleh Presiden Joko Widodo.

Begitu tegas Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (22/11).


“Menteri Erick Thohir mengakui bahwa penentuan harga PCR dibahas bersama Presiden Jokowi,” ujarnya, yang beberapa waktu lalu melaporkan Erick Thohir dan Luhur Binsar Pandjaitan ke Polda Metro Jaya atas dugaan melakukan kolusi dan nepotisme dalam bisnis PCR.

Atas dasar pengakuan tersebut, Iwan Sumule mendorong anggota DPR RI untuk tergerak menggunakan hak interpelasi. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Sepatutnya, DPR gunakan hak interpelasi untuk meminta keterangan kepada pemerintah, presiden sebagai kepala pemerintahan. Apalagi ada dugaan perbuatan melawan hukum, kolusi dan nepotisme,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya