Berita

Presiden Evariste Ndayishimiye/Net

Dunia

Sukses Lakukan Reformasi dan Turunkan Tingkat Kekerasan, Amerika Cabut Sanksi Terhadap Burundi

JUMAT, 19 NOVEMBER 2021 | 10:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah AS akhirnya menghapus sanksi yang dijatuhkan pada  Burundi enam tahun. Penghapusan resmi diumumkan pada Kamis (18/11) setelah pihak AS melihat keberhasilan reformasi yang dilakukan Presiden Evariste Ndayishimiye.

Sanksi terhadap Burundi pertama kali diumumkan pada November dan Desember 2015, menargetkan delapan pejabat militer dan keamanan yang kuat di negara Afrika tengah itu, termasuk Menteri Keamanan Publik saat itu, Alain Guillaume Bunyoni, yang merupakan pejabat nomor dua di pemerintahan.

"Situasi di Burundi telah diubah secara signifikan oleh peristiwa tahun lalu, termasuk pemindahan kekuasaan setelah pemilihan umum pada tahun 2020, penurunan kekerasan secara signifikan, dan upaya Presiden Ndayishimiye untuk melakukan reformasi di berbagai sektor,” kata perintah Presiden Joe Biden, seperti dikutip dari AFP, Jumat (19/11).

“Amerika Serikat mengakui reformasi positif yang dilakukan oleh Presiden Ndayishimiye, sambil terus menekan Pemerintah Burundi untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia di negara itu dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran dan pelanggaran,” kata Wally Adeyemo, wakil sekretaris Departemen Keuangan AS yang mengelola sanksi.

Burundi telah mengalami kekerasan pada April 2015, setelah Presiden Pierre Nkurunziza meluncurkan tawaran untuk masa jabatan ketiga berturut-turut, meskipun ada kekhawatiran atas legalitas langkah tersebut.

Langkah itu menyebabkan kematian 1.200 warga Burundi dan menyebabkan 400.000 orang melarikan diri dari negara itu.

Pada saat itu para pejabat AS dan PBB mengatakan bahwa mereka khawatir Burundi akan terjun ke dalam perang saudara yang ditandai dengan genosida, dan delapan orang yang terkena sanksi dianggap sebagai pemicu utama kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Nkurunziza memegang kekuasaan hingga Juni 2020, ketika dia meninggal hanya beberapa minggu setelah pemilihan penggantinya yang ditunjuk, Ndayishimiye.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya