Berita

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali/Ist

Sepak Bola

Liga 3 Diduga Terjadi Pengaturan Skor, Menpora Minta PSSI Beri Hukuman Berat

JUMAT, 19 NOVEMBER 2021 | 05:45 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kompetisi sepak bola Indonesia masih sulit untuk lepas dari cengkeraman para mafia pengaturan skor. Hal ini terlihat dari terungkapnya dugaan tindakan suap kepada pemain dan ofisial klub peserta Liga 3 20221-2022 zona Jawa Timur.

Menanggapi hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta PSSI selaku otoritas tertingi sepak bola Indonesia memberi hukuman berat kepada para pemain dan ofisial klub Liga 3 yang terbukti menerima suap.

PSSI pun diminta untuk mengusut tuntas dugaan suap tersebut. Menurut Menpora, kasus ini menjadi sinyal agar PSSI mulai lebih memperhatikan Liga 3 yang diikuti tim-tim amatir karena kompetisi tersebut juga, merupakan ajang pembinaan klub sepak bola Indonesia.


“Ini tidak mudah untuk membuktikan (dugaan suap). Butuh penguatan di klub, Askab, Askot, dan Asprov agar lebih ditekankan bahwa bukan juara yang jadi tujuan kita, khususnya di Liga 3 yang merupakan pembinaan supaya mereka bisa menjadi klub yang naik level,” kata Zainudin dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/11).

“Apabila terbukti (pengaturan skor) itu hukumannya jangan ringan, karena bisa membuat orang berulang kali untuk melakukan itu,” tegasnya.

Hukuman yang diberikan minimal diskors dari seluruh kegiatan sepak dengan durasi waktu tertentu, sampai yang terberat disanksi seumur hidup.

Dugaan pengaturan skor di pertandingan Liga 3 wilayah Jawa Timur adalah antara Gestra Paranane FA bertemu NZR Sumbersari FC dan Gestra melawan Persema.

Dalam dua pertandingan tersebut, Gestra kalah 0-1 dari NZR Sumbersari FC, dan keok 1-5 saat melawan Persema.

Kasus tersebut kini sedang diadili oleh Komite Disiplin Asprov PSSI Jawa Timur dan kini memasuki sidang kedua.

"Ada uang atau tidak, yang jelas kalah sesuai dengan permintaan. Ini dihubungi. Makanya ada laporan dari pihak manajemen. Makanya dia laporkan ke Komdis Asprov. Kalau ternyata benar, sanksinya seumur hidup," kata Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya