Berita

Tim Densus 88 tengah menggelandang satu terduga teroris/Net

Pertahanan

Kelompok Jamaah Islamiyah yang Ditangkap Densus Manfaatkan Sistem Demokrasi Indonesia

KAMIS, 18 NOVEMBER 2021 | 15:52 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Tiga orang tersangka, yang salah satunya anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonesisia yang ditangkap oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di beberapa wilayah Bekasi, Jawa Barat merupakan kelompok Jamaah Islamiyah yang memiliki strategi memanfaatkan demokrasi atau menungganginya dengan tujuan besar berdirinya daulah islamiyah atau khilafah islamiyah.

Demikian dikatakan pengamat terorisme dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Ciputat, Robby Sugara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/11).

“Strategi ini mirip dengan kelompok ikhwanul muslimin atau hizbut tahrir,” kata Robby.

Oleh karena itu, lanjutnya, kelompok Jamaah Islamiyah ini juga mendirikan tempat pendidikan dengan perizinan dari pemerintah, filantropi, mendirikan partai politik, membolehkan menjadi PNS, dan juga masuk ke MUI.

“Kelompok ketiga JI ini diisi oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi dan memiliki kemampuan pemahaman agama yang cukup mumpuni,” ungkapnya.

Robby menjelaskan, usai peristiwa bom bali I pada 12 Oktober 2002, Jamaah Islamiyah terbelah menjadi tiga kelompok. kelompok pertama yakni yang menyatakan setuju atas aksi teror bom Bali dan tetap mengaku sebagai Jamaah Islamiyah. Kelompok kedua tidak setuju dan memilih untuk bergabung dengan upaya pemerintah membongkar jaringan mereka.

“Pada kelompok kedua ini, di antara mereka ada yang menyatakan keluar dari JI dan ada yg mengatakan masih di JI,” beber Robby.

Sementara kelompok yang ketiga yaitu tidak setuju dengan aksi bom Bali tapi tidak ikut membantu aparat pemerintah, mereka, dikatakan Robby masih tetap menyatakan diri sebagai anggota Jamaah Islamiyah dan sebagian membuat kelompok organisssi baru yang muncul ke publik dan sebagian lain masih tetap di JI dan berusaha tetap membangkitkan JI.

“Nah ZN (Ahmad Zain An-Najah) dan teman-temannya yang ditangkap baru-baru ini adalah kelompok ketiga dari JI tersebut,” pungkas Robby.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya