Berita

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J Rachbini/Net

Politik

Kepala BPIP Bilang Agama Musuh Terbesar Pancasila Bertolak Belakang dengan Founding Fathers!

KAMIS, 18 NOVEMBER 2021 | 14:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pancasila sebagai pedoman berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia dinilai bersebrangan dengan agama oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi.

Dalam sebuah wawancara dengan satu media nasional, Yudian menyatakan, sejak era reformasi asas-asas organisasi termasuk partai politik boleh memilih Pancasila. Misalnya, asas agama Islam.

Sejak itu menurutnya Pancasila dibunuh secara administratif. Bahkan, Yudian menyebut ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai--nilai Pancasila, seperti Ijtima Ulama.

Yudian menilai, kelompok yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas itu justru mengancam Pancasila yang sebenarnya adalah agama itu sendiri.

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J Rachbini memandang, pernyataan Kepala BPIP terkait Pancasila ini bertolak belakang dengan gagasan pikir para pendiri bangsa (founding fathers).

"Dalam sejarah yang tertulis, tidak pernah Soekarno menelurkan perkataan bahwa Pancasila akan dapat menggantikan agama atau kepercayaan lain di Indonesia," ujar Didik dalam diskusi virtual bertajuk 'Pancasila, Agama dan Ideologi', yang digelar pada Rabu malam (17/11).

Ekonom senior INDEF ini memandang, terkait pelaksanaan dan pengamalan Pancasila yang dinyatakan Yudian menunjukkan situasi yang kontraproduktif dan harus dikritisi masyarakat luas.

Didik bahkan juga menyampaikan kritikan para intelektual senior seperti Romo Magniz Suseno dan Ariel Heryanto yang melihat Pancasila kini seakan-akan telah dijadikan alat oleh penguasa.

"Dijadikan alat untuk memukul pihak-pihak yang dianggap berseberangan pendapat dengan kekuasaan, dan juga ada upaya membenturkan agama dengan Pancasila," ucapnya.

Lebih dari itu, Didik berpandangan seharusnya Pancasila menjadi "payung" yang dapat menaungi semua pandangan kelompok agama dan keyakinan lainnya di Indonesia.

"Agama tidak mengajarkan umatnya untuk menjadi kriminal dan menjadi musuh dasar falsafah negara, kecuali sekelompok kecil kaum yang menyelewengkan agama menurut kepentingannya," demikian Didik.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Ngadep Prabowo, Raffi Ahmad Ngaku Diminta Bantu Urus Seni

Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:06

NASA Luncurkan Misi Jelajahi Kehidupan di Bulan Jupiter

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:53

Fery Juliantono Diminta Prabowo Majukan Koperasi

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:31

Indonesia dan Jepang Perpanjang Perjanjian Bilateral Swap Arrangement

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:13

Temui Prabowo, Pram Bawa Pesan Megawati

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:10

Ada Bahlil dan Dito, Semangat Antikorupsi Prabowo Layu Sebelum Berkembang

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:09

Ekspor Batu Bara dan Besi Baja Naik, CPO Anjlok di September 2024

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:03

Hakim Agung Gazalba Saleh Divonis 10 Tahun Penjara

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:01

Dubes Lutfi Paparkan Potensi Kerjasama Sulawesi Tengah dengan Mesir

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:59

Realisasi Investasi Tembus Rp1.261 Triliun hingga September 2024

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:55

Selengkapnya