Berita

Ekonom senior Didik J Rachbini/Net

Politik

Utang Negara Meningkat Karena Pemerintah Tak Lakukan Check and Balances

RABU, 17 NOVEMBER 2021 | 03:25 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penerapan check and balances menjadi salah satu poin penting dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Ketika check and balances tidak diterapkan dengan baik oleh pemerintah, demokrasi pun bisa ikut terseret.

Menurut Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik J Rachbini, demokrasi di Indonesia memiliki caranya sendiri untuk menjadi baik dan buruk. Didik mencontohkan penunjukkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan meski saat Pilpres menjadi rival bagi Joko Widodo.

Masuknya Prabowo ke pemerintahan merupakan bagian dari demokrasi yang baik, kata Didik.


"Ya enggak?  Itu style. Jadi menurut saya selama tidak ilegal dalam arti itu suatu trik strategi, menurut saya enggak apa-apa. Kelemahannya muncul karena tidak ada check and balances,” kata Didik di gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (16/11).

Ekonom senior ini menambahkan, tidak adanya check and balances di pemerintahan, telah membuat penambahan utang negara secara drastis.

Pada 2019 obligasi RI adalah sebesar Rp 625 triliun. Namun, tanpa basa basi karena Covid-19, utang negara langsung bertambah menjadi Rp 1.220 trilliun. Hal itu menurut Didik lantaran tidak adanya check and balances.

“Ini gila. Di Jerman itu untuk nambah pengeluaran bagi masyarakat apakah itu 500 juta euro atau 1 juta euro debatnya enggak karu-karuan,” ujarnya.

"Apalagi sekarang enggak ada kunjungan, enggak ada macem-macem itu bisa Rp 500-600 triliun, itu dulu dipakai. Sekarang pada masa krisis enggak ada hambatan apa-apa dalam dana, bahkan jorjoran. Di akhir tahun ini harus 10 kali datang ke daerah-daerah, ini perilaku yang merusak wilayah negara dan wilayah BUMN. Jadi BUMN kena getahnya itu,” tutup Didik J Rachbini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya