Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Covid-19: Pekerja Anak Meningkat di Bangladesh

SENIN, 15 NOVEMBER 2021 | 12:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Selain krisis kesehatan, pandemi Covid-19 telah menciptakan ribuan anak putus sekolah. Laporan terbaru Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan UNICEF menyebutkan bahwa Covid-19 juga mendorong jutaan anak menjadi pekerja di bawah umur di Bangladesh.

Hilangnya pendapatan keluarga yang diakibatkan penguncian global dan ditutupnya sekolah-sekolah selama lebih dari satu tahun, membuat anak-anak di Bangladesh terjun membantu mencari nafkah.  

Anak-anak dibayar dengan upah yang sangat rendah karena ketersediaan pekerja anak yang membludak. Mereka bekerja di bengkel pinggir jalan, tempat pencuci mobil, restoran, toko kelontong, dan bagian kebersihan, seperti dilaporkan AFP, Minggu (14/11).

Tak jarang, anak-anak itu bekerja di tempat yang tidak selayaknya untuk usia mereka dan membahayakan.

Anak-anak dari bagian masyarakat yang lebih miskin yang paling banyak muncul sebagai penderita pandemi terburuk karena banyak yang terpaksa putus sekolah dan menjadi pekerja anak.

Para pemerhati anak mengamati bahwa jika pemerintah tidak bertindak cepat, maka anak-anak akan semakin terpuruk.

Sejak tahun 2000, pekerja anak telah dipangkas sebanyak 94 juta. PBB memiliki target untuk mengakhiri pekerja anak pada 2025. Namun, dengan adanya peningkatan jumlah pekerja anak selama pandemi, target tersebut agaknya sulit untuk dicapai.

Penulis Kevin Watkins dalam salah satu artikelnya mengatakan: Pekerja anak merupakan gejala kemiskinan dan penyebab kekurangan pendidikan.

"Ini menularkan kemiskinan lintas generasi, menjebak anak-anak dalam lingkaran kemiskinan, dan melemahkan pertumbuhan ekonomi nasional," tulisnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya