Berita

Migran di perbatasan Belarusia-Polandia/Net

Dunia

Diplomat: Polandia Sengaja Ciptakan Konflik untuk Meningkatkan Peran dalam Politik Eropa dengan Menjelekkan Belarusia

SENIN, 15 NOVEMBER 2021 | 11:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kericuhan yang ditimbulkan dari krisis migran di perbatasan Polandia-Belarusia, terus berlanjut dengan serangan bertubi-tubi dari Eropa dan Amerika Serikat. Terbaru, negara-negara tersebut menyiapkan sanksi keras untuk Belarusia yang dianggap pencipta krisis, dan bukan tidak mungkin juga diberlakukan untuk Rusia, sebagai sekutu dekat yang dianggap ada di belakang krisis tersebut.

Utusan hak asasi manusia dari Kementerian Luar Negeri Rusia, Grigory Lukyantsev, mengatakan bahwa tuduhan dan sanksi itu tidak masuk akal

"Semua tuduhan dalam hal ini ditujukan kepada satu negara; Belarusia. Lalu juga ada tuduhan kepada Rusia, ini sangat tidak masuk akal," ujarnya dalam sebuah wawancara televisi, seperti dikutip dari The Moscow Time, Minggu (14/11).

Pada Jumat (12/11), perwakilan Polandia di PBB dan Uni Eropa, membuat pernyataan bahwa itu semua adalah kesalahan "rezim kriminal (Presiden Belarusia) Lukashenko." Hal yang kemudian ditanggapi oleh pihak Rusia sebagai standar ganda.

"Kita tidak boleh mencari kesalahan kepada pihak lain. Krisis diciptakan sendiri oleh negara-negara Barat. Mereka menutup mata. Maka kami mengusulkan jika ada masalah kemanusiaan agar diselesaikan secara bilateral," ujar diplomat itu, menambahkan bahwa jajarannya telah memantau langsung ke lokasi krisis.

Sejak awal tahun, migran dari Timur Tengah berbondong-bondong mencari suaka ke Eropa dengan melalui rute Belarusia. Ledakan migran terjadi pada 8 November lalu di mana lebih dari 2.000 migran menumpuk di perbatasan dan menimbulkan kekacauan di antara negara-negara tetangga Belarusia di antaranya Polandia dan Lithuania.

Para pejabat Rusia dan Belarusia mengatakan bahwa Polandia dan Lithuania menggunakan situasi di sekitar para migran sebagai alasan untuk memompa pembiayaan keluar dari UE dan membenarkan kebijakan anti-imigran mereka.

"Mereka juga mencoba untuk meningkatkan peran mereka dalam politik Eropa dengan menjelek-jelekkan Belarusia," ujar Perwakilan Tetap Belarus untuk PBB, Valentin Rybakov.

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/11) bahwa Polandia dan negara-negara tetangga siap memulai konflik di mana mereka ingin melibatkan Eropa sebagai bagian dari penyelesaian masalah politik domestik mereka, serta masalah di dalam Uni Eropa.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya