Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Terus-terusan Dituduh Ada di Belakang Krisis Migran, Putin Ungkap Fakta Sebenarnya

SENIN, 15 NOVEMBER 2021 | 05:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Moskow siap membantu upaya penyelesaian krisis di perbatasan Polandia-Belarusia, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya menanggapi desakan Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Namun itu bukan berarti Rusia adalah pihak yang harus bertanggungjawab. Putin kemudian mengungkapkan kekecewaannya terhadap tudingan yang dialamatkan kepada Rusia dan Belarusia.

Dalam sebuah wawancara televisi pemerintah, Putin mengatakan ia telah mendengar dan mempelajari semua tuduhan yang mengatakan bahwa krisis migran sengaja diciptakan oleh Belarusia, dan Rusia sebagai sekutu dekat negara itu berada di belakangnya sehingga harus ikut bertanggung jawab.

“Ketika kami mendengar beberapa pernyataan dan tuduhan terhadap kami, saya ingin memberi tahu semua orang: pikirkan masalah rumah tangga Anda sendiri, jangan mencoba mengalihkannya ke orang lain. Namun begitu, kami siap untuk melakukan yang terbaik untuk membantu menyelesaikan krisis, jika ada yang bisa kami lakukan," kata Putin, seperti dikutip dari Sputnik.

Tuduhan bahwa Rusia memiliki keterlibatan dalam krisis migrasi diciptakan oleh pihak tertentu untuk mengalihkan tanggung jawabnya.

"Penting untuk diingat dari mana krisis migrasi berasal. Apakah yakin bahwa Belarus yang menciptakan krisis itu? Tidak! Negara-negara Barat menciptakan krisis migrasi sendiri berlatar politik, militer dan ekonomi," tegas Putin.

Ribuan migran berbondong-bondong menuju Eropa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka melalui rute Belarusia dan menumpuk di perbatasan, yang akhirnya menyebabkan krisis migran.

"Banyak migran yang juga melalui jalur lain. Fakta bahwa sekarang mereka telah melalui Belarusia tidak mengejutkan, karena Belarus memiliki akses bebas visa ke negara itu untuk negara-negara eksodus, seperti yang dijelaskan Aleksander Lukashenko kepada saya," lanjut Putin.

Eropa menjadi tujuan utama migran karena negara-negara di sana menjanjikan kehidupan yang lebih baik apalagi ada tunjangan sosial yang jauh lebih cukup dibandingkan bila mereka bekerja keras di negaranya sendiri yang dilanda konflik, contohnya adalah Jerman.

Putin mengungkapkan, Jerman memberikan tunjangan untuk orang dewasa dan anak-anak, berikan pendidikan gratis, perawatan medis gratis. "Saya ulangi, ini adalah kebijakan negara-negara Eropa terkemuka. Tentu saja, orang-orang menuju ke sana."

Sekali lagi Putin menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki keterkaitan dengan krisis migran di perbatasan Belarusia. Klaim bahwa ada maskapai Rusia yang membawa para migran menyeberang ke Eropa, adalah tuduhan palsu.

Maskapai Rusia maupun maskapai Belarusia tidak ada yang berurusan dengan pengiriman migran, tegasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya