Berita

Konferensi pers kasus pemerasan yang melibatkan warga negara asing (WNA) via chating oleh Polda Metro Jaya Sabtu, 13 November/RMOL

Presisi

Ancam Korban Lewat Aplikasi Kencan, Polda Metro Jaya Ciduk 48 WNA

SABTU, 13 NOVEMBER 2021 | 21:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kasus pemerasan yang melibatkan warga negara asing (WNA) berhasil diungkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Pengungkapan ini merupakan hasil kerja sama Polri dengan pihak kepolisian Taiwan dan pihak keimigrasian tentang kejahatan lintas negara ini.

Tak tanggung-tanggung, penyidik Polda Metro Jaya langsung meringkus 48 WNA yang berada di Indonesia terkait kasus ini.


"Para tersangkanya adalah WNA keturunan China dan Taiwan. Ada 48 tersangka disini kita amankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Yusri Yunus dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (13/11).

Mereka yang diamankan terdiri dari 44 laki-laki dan 4 wanita dengan lokasi penangkapan di tiga tempat terpisah.

"Lokasi pertama di Jalan Cengkeh, Jakarta Barat, kedua di salah satu ruko Mangga Besar dan ketiga di slah satu ruko Jalan Gajah Mada Jakbar," kata Yusri.

Hadir dalam kesempatan yang sama Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis, yang menyebut para tersangka beraksi dengan cara mencari data calon korban menggunakan salah satu aplikasi pencari jodoh.

Setelah masuk ke dalam aplikasi, korban larut dalam buaian teman kencannya dan para tersangka meminta korban membuka baju, atau lainnya.

"Setelah dekat, chatting lebih jauh dimana chatting mereka mulai melakukan kegiatan seksual by phone misal suruh buka baju, perlihatkan kemaluan dan sebagainya," ujar Aulia.

Saat bersamaan, para tersangka dengan sengaja merekam kegiatan korban dan digunakan sebagai bahan untuk mengancam.

Adapun bentuk ancamannya, apabila korban tidak memberikan sejumlah uang maka, foto atau video korban akan disebar oleh mereka.

"Di sini terjadi perbuatan melawan hukum atau tindak pidana. Di China dan Taiwan banyak laporannya," urainya.

Untuk jumlah korban sendiri, polisi belum bisa memastikan jumlah pastinya. Sebab hingga kini, penyidik masih melakukan pengembangan.

Namu dari pengungkapan ini, polisi juga mengamankan ratusan HP yang diduga menjadi alat untuk chatting.

Setelah digelandang ke Polda Metro Jaya, puluhan tersangka ini dijerat Pasal 30 junto 48 atau 28 ayat 1 junto Pasal 45 ayat 1 dan atau Pasal 35 junto Pasal 51 ayat 1 UU 19 tahun 2016 tentang ITE dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya