Berita

Proses rehabilitasi pecandu narkoba/Ist

Kesehatan

Perangi Narkoba, Metode 3P Ashefa Griya Pusaka Jadi Program Unggulan Rehabilitasi Narkoba

JUMAT, 12 NOVEMBER 2021 | 22:03 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Upaya penyelamatan generasi bangsa dari bahaya narkoba perlu dilakukan melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat. Apalagi, saat ini pengguna dan pecandu narkoba masih marak di Indonesia.

Salah satu cara untuk menyelamatkan generasi dari bahaya narkoba adalah adanya pelayanan program rehabilitasi yang baik bagi pecandu.

"Permasalahan rehabilitasi ini jangan hanya terfokus pada pemulihan saja, melainkan produktivitas pasien juga harus dipersiapkan kedepannya," kata CEO rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka, Hendra Aryandie, Jumat (12/11).

Dalam program rehabilitasi, bisa dilakukan dengan program 3P seperti yang diterapkan Ashefa Griya Pusaka, yakni pulih, pengembangan diri, dan produktif. Program 3P ini dilakukan dengan tahapan berbeda sesuai kebutuhan setiap individu pasien.

Pada proses pemulihan, setiap pasien melakukan proses detoxifikasi hingga 30 hari. Dalam tahapan ini, pasien melakukan kegiatan rehabilitasi medis yang dilakukan oleh tenaga profesional dan tersertifikasi.

"Ini agar setiap pasien dapat melalui fase 'gejala putus zat' dengan baik. Dalam bulan kedua dan bulan ketiga, dilakukan konseling individu ataupun grup, sesi psikoedukasi, dan wellness & holistic," jelasnya.

Kemudian fase program pengembangan diri diberikan setelah fase program pemulihan pasien selesai. Fase ini, setiap pasien digali potensi diri yang dimiliki oleh mereka.

Kemudian fase produktif. Produktivitas pasien sangat penting untuk untuk meminimalisir potensi pasien relapse kembali.

"Ashefa Griya Pusaka memberikan peluang bagi mantan pasien untuk dapat berwirausaha atau disalurkan bekerja. Hal itu khusus bagi pasien yang dinilai telah memiliki komitmen pemulihan yang kuat," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya