Berita

Bupati nonaktif Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin diborgol dan mengenakan rompi tahanan KPK/RMOL

Hukum

Dodi Reza Alex Disebut Beri Perintah Khusus Menangkan Perusahaan Proyek PUPR Muba

JUMAT, 12 NOVEMBER 2021 | 14:01 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bupati nonaktif Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex (DRA) disebut memberi perintah khusus untuk memenangkan perusahaan tertentu dan mengerjakan proyek di Dinas PUPR dengan syarat setor sejumlah fee.

Informasi inilah yang didalami penyidik KPK dengan memeriksa sejumlah saksi di Satbrimobda Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis kemarin (11/11). Para saksi yang diperiksa adalah Kasi Penatagunaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Muba, Dian Pratnamas Putra; beberapa PNS Pemkab Muba seperti Hendra Oktariza, Hardiansyah, Suhendro Saputra.

Llau Septian Aditya selaku honorer; Daud Amri selaku Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Muba; dan Yuswanto selaku swasta.

"Para saksi hadir dan dikonfirmasi terkait dugaan perintah dan pengaturan tersangka DRA kepada tersangka HM (Herman Mayori) serta pihak lainnya di Dinas PUPR Pemkab Musi Banyuasin agar memenangkan perusahaan milik SUH (Suhandy) dan pihak rekanan lainnya dengan penyetoran sejumlah fee," ujar Plt Jurubicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati, Jumat siang (12/11).

Penyidik juga telah memeriksa seorang penasihat hukum bernama Soesilo Aribowo yang sebelumnya juga menjadi tim penasihat hukum mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo

"Yang bersangkutan diperiksa di Gedung Merah Putih untuk dikonfirmasi terkait barang bukti yang ditemukan dan diamankan pada saat dilakukan penangkapan tersangka DRA," pungkas Ipi.

Dodi dan tersangka lainnya yaitu Herman Mayori (HM) selaku Kadis PUPR Kabupaten Muba; Eddi Umari (EU) selaku Kabid SDA yang juga PPK Dinas PUPR Kabupaten Muba; dan Suhandy (SUH) selaku Direktur PT Selaras Simpati Nusantara (SSN) ditangkap oleh KPK saat menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (15/10) di wilayah Muba, Sumsel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya