Berita

Ribuan pengungsi tertahan di perbatasan Belarusia/Net

Dunia

Negara Tetangga Salahkan Belarusia, Krisis Migran di Perbatasan Bisa Memicu Bentrokan Militer

JUMAT, 12 NOVEMBER 2021 | 08:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Krisis migran di perbatasan Polandia-Belarusia menjadi perhatian serius negara-negara tetangga karena bisa menjadi konfrontasi militer dan mengancam keamanan mereka.

Lithuania, Estonia, dan Latvia, dalam pernyataan bersama menyatakan kekhawatiran mereka, terutama ketika Ukraina dan Polandia diketahui mengerahkan belasan ribu tentaranya di perbatasan.

Para menteri pertahanan dari negara-negara itu telah memperingatkan Belarusia, mengatakan bahwa apa yang dilakukan Minsk telah menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan Eropa. Belarusia menghadapi tuduhan dari negara-negara Eropa karena diduga sengaja meningkatkan "serangan hibrida", menggunakan migran untuk membalas sanksi Uni Eropa.

"Hal ini meningkatkan kemungkinan provokasi dan insiden serius yang juga bisa meluas ke domain militer," isi pernyataan bersama menteri pertahanan negara itu, yang dikeluarkan pada Kamis (11/11), waktu setempat.

Lonjakan arus migran di sepanjang perbatasan Polandia-Belarusia meninhgkat hanya dalam beberapa hari terakhir. Sampai dengan Rabu (10/11), jumlah migran mencapai 2.000 orang. Mereka kebanyakan berasal dari Timur Tengah, mencoba measuk ke Eropa dengan melalui rute Belarusia.

Krisi migran telah menjadi persoalan serius di antara negara-negara tetangga Belarusia. Pada bulan lalu, Latvia menyatakan situasi darurat di perbatasannya. Disusul Lithuania dan Polandia yang mengecam Belarusia, menuduh pemerintahan Alexandr Lukashenko sengaja mendorong para migran memasuki perbatasan dua negara itu.

Uni Eropa juga ikut mengecam Belarusia, mengatakan bahwa krisis migran dapat mengancam stabilitas negara-negara sekitar belarusia dan dapat berubah menjadi konfrontasi militer.

Dalam upaya menghindari pengusiran petugas perbatasan, para migran melakukan perlawanan dengan melempar benda-benda, menebang pohon untuk dijadikan jembatan melewati pagar pembatas, dan ada yang mencoba mendobrak pagar kawat berduri semalaman dalam upaya baru untuk memaksa masuk ke UE.

Setelah anggota Uni Eropa Mengecam Belarusia, pada Kamis (11/11) Penjabat Kanselir Jerman Angela Merkel ikut menegur Belarusia. Mengatakan bahwa situasi yang buruk di perbatasan dapat mengganggu keamanan semua negara-negara tetangga dan ia menyalahkan Belarusia sebagai pihak yang harus bertanggungjawab.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya