Berita

Wakil Ketua PWNU Lampung, Muhammad Irfandi/Repro

Politik

PWNU Lampung Minta Penegak Hukum Usut Dugaan Sabotase Muktamar NU

SELASA, 09 NOVEMBER 2021 | 21:16 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung meminta ada pengusutan dari Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada dugaan upaya sabotase atau penggagalan kelancaran pelaksanaan Muktamar ke-34.

Nahdlatul Ulama (NU) akan menggelar Muktamar ke-34 di Lampung pada 24-25 Desember 2021.

Wakil Ketua PWNU Lampung, Muhammad Irfandi mengatakan, dugaan sabotase itu dia duga dilakukan oknum Kementerian Agama dengan melakukan pemesanan kamar hotel secara tidak wajar.


Menurutnya, pengusutan oleh Kepolisian dan KPK untuk memperjelas duduk perkasa dan terpenting menjaga martabat Lampung sebagai tuan rumah.

"Saya minta agar Polisi dan KPK usut ini jangan sampai kita Lampung sebagai tuan rumah dipermalukan. Ini kegiatan besar hajat orang banyak," ujar Irfandi kepada wartawan, Selasa (9/11).

Berdasarkan penelusuran Irfandi, ada sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan oleh Kemenag.

Di antaranya, 80 kamar di Hotel Novotel, 80 kamar di Hotel Emersia, 80 kamar di Springhill, 120 kamar di Yuna, 70 kamar di Hotel Amalia, Swissbel-hotel 50 kamar, dan Sheraton 80 kamar.

Irfandi mengaku saat ini masih menunggu klarifikasi Kementerian Agama soal adanya dugaan sabotase dengan pemesanan kamar hotel secara tidak wajar.

"Kalau memang tidak ada niatan untuk menyelesaikan bahwa ada indikasi sabotase, ada acara apa Kemenag sampai menyewa hotel hampir 100 kamar?" herannya.

Terpisah, Kementerian Agama telah membantah kabar dugaan upaya melakukan sabotase dengan menyewa hotel bertepatan saat Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Plt Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag, Thobib Al-Asyar mengatakan, pihaknya sudah mengecek kabar tersebut ke Kemenag Kanwil Lampung.

"Hasil koordinasi kami dengan Kanwil Lampung, bahwa itu tidak benar sama sekali," kata Thobib saat dikonfirmasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya