Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova/Net

Dunia

Rusia: Mau Hidup Damai tapi Gunakan Drone untuk Serangan di Donbas, Ukraina Langgar Kesepakatan Minsk!

SENIN, 08 NOVEMBER 2021 | 06:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangan tentara Ukraina di Donbas yang menggunakan drone menjadi pembahasan panjang para diplomat Rusia. Penggunaan drone di perbatasan Rusia-Ukraina itu adalah sebuah pelanggaran.

Moskow bukan hanya meminta pertanggungjawaban Kiev, tetapi juga menuntut negara-negara yang tergabung dalam format Normandy untuk menunjukkan sikapnya.

"Kiev melanggar perjanjian Minsk ketika menggunakan drone di zona konflik di Donbass," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Minggu (7/11), seperti dikutip dari TASS.

Laporan Misi Pemantauan Khusus (SMM) OSCE pada Sabtu (6/11) mengungkapkan, pengawas dan pemantau OSCE yang sedang berpatroli menangkap adanya serangan di Donbas yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina.

Laporan itu menyebutkan adanya drone abu-abu jarak pendek yang bukan milik SMM, terbang pada ketinggian 100-150 meter di atas pasukan patroli misi. Pemantau OSCE juga melihat ledakan sekitar 20-30 kilometer ke arah tenggara dari tempat mereka. SMM OSCE mencatat bahwa itu merupakan ancaman bagi keamanan misi.

Menurut Zakharova, hanya pemantau OSCE yang dapat menggunakan drone di zona konflik di Donbass.

"Ini jelas menunjukkan bahwa Ukraina kembali memulai provokasinya di saat negara itu berkoar soal hidup damai," katanya.

Ia juga merasa sangat kecewa karena Paris dan Berlin, pelopor pertemuan  Normandy Format, justru belum menunjukkan reaksinya atas serangan tersebut. Sama seperti ketika  Penasihat Kantor Presiden Ukraina, Alexei Arestovich, melontarkan ancaman bahwa Kiev dapat menggempur Moskow dengan rudal yang sedang mereka kembangkan, Paris dan Berlin juga tidak menunjukkan reaksinya.

"Mereka tidak dapat berpura-pura bahwa mereka tidak melihat perilaku tak terkendali dari rezim Kiev. Kiev telah melanggar janjinya, di tengah harapan untuk kehidupan yang damai," tutup Zakharova.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya