Berita

Ketua Umum Indonesia Youth Economic end Society (INAYES) Aldi Dwi Prastianto/Ist

Politik

Tes PCR Masih Mahal bagi Anak Muda, Pemerintah Didesak Transparan Soal Harga Modal

SENIN, 08 NOVEMBER 2021 | 05:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Putusan Pemerintah menurunkan harga tes PCR menjadi Rp 275 - 300 ribu ternyata menyisakan pertanyaan besar bagi sejumlah pihak. Yaitu soal kenapa penurunan harga baru dilakukan sekarang.

Bahkan di mata Ketua Umum Indonesia Youth Economic end Society (INAYES), Aldi Dwi Prastianto, harga tes PCR yang sudah turun itu masih mahal buat anak-anak muda.

Apalagi belakangan muncul dugaan tes PCR dijadikan lahan bisnis menggiurkan. Mulai dari dugaan perusahaan swasta sampai oknum-oknum petinggi tertentu yang mulai menggeluti bisnis ini sejak awal pandemi.


Sehingga banyak masyarakat dan kalangan anak muda yang keberatan dengan harga yang mulanya mencapai Rp 2 jutaan hingga sekarang menjadi Rp 270 ribu.

"Penyebabnya bisa karena faktor ekonomi yang masih belum stabil, dan kurangnya minat serta kepedulian untuk tes PCR," ujar Aldi dalam keterangannya, Minggu (7/11).

Aldi mengatakan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menyelesaikan permasalahan harga tes PCR yang aturannya kerap berubah.

Untuk itu Aldi mengharapkan ada kerjasama dari seluruh komponen anak muda, masyarakat serta para pejabat terkait harga tes PCR.

"Anak muda mendorong pemerintah transparan dalam membuka berapa jumlah modal PCR supaya terang benderang," kata Aldi, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.

Dengan kondisi ekonomi yang belum pulih, di mana pengangguran masih belum teratasi, menurut Aldi sepatutnya pemerintah kembali mengevaluasi harga tes PCR.

Ia berharap pemerintah sebelum memutuskan kebijakan melihat lagi data indeks terbaru pertumbuhan dan pendapatan anak muda pasca pandemi.

"Harusnya kebijakan yang diterapkan sangat terukur dan pro terhadap anak muda," demikian Aldi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya