Berita

Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Syarifuddin/Repro

Politik

Ketua MA: Perkara Lingkungan jadi Tantangan Besar Hakim Seluruh Dunia

KAMIS, 04 NOVEMBER 2021 | 17:45 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penanganan perkara lingkungan di tengah perubahan iklim saat ini menjadi tantangan terbesar hakim, baik di tingkat nasional, regional maupun global.

“Terutama tentang peran kita sebagai hakim dan bagaimana dapat memenuhi hak aspirasional untuk hidup di lingkungan yang bebas dari pencemaran,” kata Ketua Mahkamah Agung, Syarifuddin dalam workshop tentang lingkungan hidup untuk para hakim Asia Tenggara dikutip dari Channel Youtube Mahkamah Agung, Kamis (4/11).

Saat ini, keberadaan kegiatan seperti workshop hakim se-ASEAN penting dalam rangka berbagi pengalaman terkait penanganan perkara lingkungan yang dijalankan oleh masing-masing negara.

“Terutama perkara di bidang kehutanan, kelautan, dan energi terbarukan. Hal ini merupakan tantangan bersama di tingkat global dan nasional,” urai Ketua Council of ASEAN Chief Justices (CACJ) ini.

Di sisi lain, Syarifuddin mengakui perkara ligitasi perubahan iklim di Indonesia merupakan perkara baru dan unik. Sebab, klaim perubahan iklim dikejar sebagai ganti rugi sekunder di bawah beberapa klaim gugatan primer lainnya, seperti pembalakan liar dan gugatan kebakaran hutan.

"Alih-alih mengajukan tuntutan atas kerusakan iklim, pemerintah yang menjadi penggugat dalam perkara-perkara tersebut, terutama dalam perkara pembalakan liar dan kebakaran hutan justru mengejar tuntutan biaya pengurangan emisi,” lanjutnya.

Pengadilan Indonesia, kata dia, telah membebaskan para penggugat dari tugas membuktikan hubungan kausal antara emisi gas rumah kaca oleh tergugat dan kerugian penggugat akibat perubahan iklim.

“Dengan demikian, putusan pengadilan Indonesia menunjukkan bahwa litigasi perubahan iklim berbasis gugatan memang dimungkinkan,” tutupnya.

Workshop hakim lingkungan hidup se-ASEAN digelar Mahkama Agung RI selama empat hari dari tanggal 1 sampai 4 November 2021. Workshop daring tersebut mengusung tema “Towards Climate Justice: Challenge, Strategy and Future Trend in Climate Change Adjudication”.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya