Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Angka Kematian Covid-19 Jadi Perhatian Dunia, Pakar: Siapa yang Bertanggungjawab, Bapak Presiden?

KAMIS, 04 NOVEMBER 2021 | 01:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pandemi Covid-19 telah memakan banyak korban jiwa di berbagai belahan dunia, tepatnya di 156 negara yang terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Hubei, China.

Jumlah kematian Covid-19 menjadi perhatian dunia. Sebab, majalah The Economist membuat suatu perhitungan kasar mengenai jumlah sebenarnya dari yang dicatat otoritas pemerintah di 156 negara yang terinfeksi.

Dalam laporan terbarunya yang berjudul The pandemic's true death toll yang terbit pada Selasa (2/11), The Economist memperkirakan angka kematian berlebih di dunia berada dalam rentang angka 10,5 juta hingga 19,6 juta, atau lebih tinggi dari yang dicatat lembaga resmi yang sebanyak 5 juta angka kematian akibat Covid-19.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menanggapi temuan The Economist tersebut, melalui akun Twitternya pada Rabu (3/11).

Dia memposting bagian headline dari laporan The Economist ini dalam bentuk gambar tangkap layar, seraya melontarkan satu pertanyaan menggelitik mengenai angka kematian Covid-19 di dunia termasuk Indonesia.

"Pertanyaan yang sulit dijawab. Siapa yang bertanggung-jawab atas kematian karena Covid-19 di negara anda, bapak Presiden?" cuit Pandu dikutip redaksi pada Kamis dini hari (4/11).

Masih terkait dengan angka kematian Covid-19, baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengakui kesalahan pemerintah Indonesia dalam menghadapi Covid-19 saat awal mula masuk ke dalam negeri.

Jokowi mengakui bahwa pemerintah menganggap remeh Covid-19, sehingga harus mendapati banyak korban meninggal dunia akibat Covid-19, yang angkanya hingga Rabu kemarin (3/11) sudah mencapai 143.481 jiwa.

Menurut Pandu, pengakuan Jokowi sudah sepatutnya ditindaklanjuti dengan aksi nyata dalam bentuk perbaikan kebijakan penanganan pandemi dan juga pembenahan kekurangan di sektor kesehatan.

"Presiden Jokowi dengan jujur mengakui ketidaksiapan pemerintahannya. Dengan cerdas, Jokowi berjanji akan melakukan reformasi kesehatan publik di Indonesia," tuturnya.

"Kita harus dukung dan bantu untuk mewujudkan kesehatan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia yang lebih baik," demikian Pandu Riono.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Bertemu Megawati Bakal Jadi Sowan Pamungkas Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 16:09

Kemenangan Trump Jadi Alarm Bahaya Bagi Perekonomian RI?

Kamis, 07 November 2024 | 16:02

BSSN Sudah Siapkan Operasi Siber Pengamanan Pilkada 2024

Kamis, 07 November 2024 | 15:52

WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Cek Keaslian Foto dalam Pesan

Kamis, 07 November 2024 | 15:44

Mendagri Dorong Pemda Dukung Program Prioritas Prabowo-Gibran

Kamis, 07 November 2024 | 15:26

BSI Dukung Program Gizi Nasional Melalui Kemitraan dengan BGN

Kamis, 07 November 2024 | 15:25

Pemberantasan Judi Online Langkah Tegas yang Dinanti Sejak Lama

Kamis, 07 November 2024 | 15:21

Komisi I DPR Dukung BSSN Perkuat Keamanan Siber

Kamis, 07 November 2024 | 15:16

Trump Raih Kemenangan, Ancaman Tarif 60 Persen untuk China Jadi Sorotan

Kamis, 07 November 2024 | 15:10

Mayor Teddy Tidak Perlu Lagi Selalu Dampingi Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 14:58

Selengkapnya