Berita

Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berpose di sebuah hotel di Roma di sela-sela KTT G20, 31 Oktober 2021/Net

Dunia

Tanpa Berjabat Tangan di KTT G20, Wang Yi Beri Peringatan kepada Blinken: AS Jangan Khianati China!

SENIN, 01 NOVEMBER 2021 | 14:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kota Roma menjadi saksi pertemuan 'yang amat kaku' antara Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.  

Keduanya bertemu pada Minggu (31/10) di sela-sela KTT G20 dengan beberapa pengamat menyoroti itu adalah pertemuan yang penuh ketegangan tetapi sangat jujur.

Menurut video yang dirilis oleh Yuyuan Tantian, akun media sosial yang berafiliasi dengan medi pemerintah China CCTV, Blinken dan delegasi AS tiba di kediaman delegasi China, masuk melalui pintu samping. Keduanya saling menyapa dengan wajah yang datar dan tidak berjabat tangan apalagi salam siku khas Covid-19.

Global Times
melaporkan Senin (1/11), usai pertemuan yang berlangsung selama 50 menit itu, Wang dan Blinken berfoto bersama dengan jarak berdiri yang berjauhan. Bahasa tubuh keduanya nampak kaku.

Pertemuan keduanya terjadi tak lama setelah Blinken membuat pernyataan provokatif yang menantang kedaulatan China atas urusan Taiwan, mengatakan AS akan mendukung pulau yang diklaim itu untuk berpartisipasi dalam sistem PBB.

Menurut situs web Kementerian Luar Negeri China, pada pertemuan tersebut Wang mengatakan kepada Blinken bahwa ketegangan atas Taiwan disebabkan oleh dukungan AS untuk pasukan pro-kemerdekaan di pulau itu.

AS telah berulang kali mengklaim perubahan status quo China yang menyebabkan ketegangan baru-baru ini di Selat Taiwan.

"Permasalahan Taiwan adalah masalah paling sensitif antara China dan AS, dan jika permasalahan itu salah ditangani, itu akan membawa kerusakan subversif pada hubungan China-AS secara keseluruhan," kata Wang.

Kepada Blinken, Wang kembali menekankan bahwahanya ada satu China, dan bahwa Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok, dan bahwa AS harus memenuhi komitmennya ke China daripada mengkhianati janjinya.

"Inti dari situasi saat ini di Selat Taiwan adalah, bahwa pemisahan diri Taiwan telah melanggar kerangka prinsip satu-China, dan AS harus disalahkan atas kerjasama dan dukungannya terhadap pasukan separatis," kata Wang Yi.

Ia menegaskan bahwa China mendesak AS untuk menghormati kebijakan Satu China yang nyata, bukan kebijakan Satu China yang palsu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya