Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Ini Jawaban Presiden Jokowi Saat Ditanya Kesalahan Terbesar Indonesia di Awal Pandemi

MINGGU, 31 OKTOBER 2021 | 07:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sebuah video wawancara eksklusif antara Presiden Joko Widodo dengan Asia Presenter BBC News, Karishma Vaswani diunggah di akun Twitter @BBCIndonesia pada Sabtu (30/10).

Dalam wawancara yang digelar virtual itu, Karishma Vaswani mencecar Presiden Joko Widodo tentang penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Di mana berdasarkan catatan resmi pemerintah, hampir 150 ribu orang Indonesia meninggal karena Covid-19, sementara catatan tidak resmi bisa lebih tinggi.

“Bagaimana pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas kematian ini?” tanya Karishma Vaswani secara dalam bahasa Inggris.


Mendapati pertanyaan itu, Presiden Jokowi mengakui bahwa Covid-19 sempat menyebar hingga 56 ribu kasus per hari di Indonesia. Kondisi tersebut, katanya, membuat rumah sakit dan fasilitas kesehatan penuh dan tidak mampu menampung.

“Saat itulah memang terhadi kematian yang sangat banyak, hampir 2 ribu per hari. Tapi saat ini sudah bisa kita tekan, bisa kita kendalikan,” jawab Jokowi dalam bahasa Indonesia.

Karishma Vaswani lantas bertanya tentang kesalahan terbesar pemerintah Indonesia.

“Ya menurut saya fasilitas kesehatan kita yang belum baik,” tegas Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu kemudian mengurai bahwa pemerintah Indonesia sedang bergerak memperbaiki masalah ini dengan reformasi di bidang kesehatan Indonesia, utamanya fasilitas kesehatan.

“Kemudian peningkatan pembangunan SDM yang lebih merata di seluruh Indonesia. Ingat bahwa fasilitas kesehatan di Jawa dengan di luar Jawa perbedaannya sangat jauh sekali. Ini yang ingin kita kejar,” demikian Jokowi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya