Berita

Kardus-kardus bernada persekusi yang terpasang di depan rumah salah seorang warga perumahan Permata Buana, Jakarta Barat/Ist

Nusantara

Dosen UI Anggap Dugaan Persekusi Permata Buana Penuhi Unsur Kekerasan

JUMAT, 29 OKTOBER 2021 | 17:30 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kasus dugaan persekusi yang dialami seorang warga Perumahan Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat, Hartono Prasetya alias Toni (64) dinilai telah memenuhi unsur kekerasan.

Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Frans Asisi Datang menjelaskan, unsur tersebut terlihat pada kardus-kardus bernada pengusiran yang terpampang di pagar kediaman korban.

Pada kardus-kardus tersebut, tertulis kalimat 'Usir Toni dari Permata Buana' dan 'Tinggal di hutan kalo mau sepi dan tidak mau bersosialisasi dengan tetangga dan warga'. Kalimat tersebut dianggap sudah memenuhi unsur ancaman.


“Secara umum, kedua kalimat itu bermakna kekerasan,” kata Frans Asisi kepada wartawan, Jumat (29/10).

Di sisi lain, kasus persekusi tersebut hingga kini masih didalami pihak kepolisian. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Dwi Joko Harsono menyebut pihaknya telah mendengar keterangan saksi ahli.

“Masih kami cari dulu, soalnya kemarin ahli hukum pidana menyebutkan tidak ada pidana dalam kasus itu,” ujar Kompol Dwi Joko.

Kasus Perumahan Permata Buana menjadi sorotan publik usai beredarnya video cekcok antara pihak sekuriti dan warga di perumahan tersebut, Selasa lalu (22/9).

Dalam video yang beredar luas, sebuah mobil yang membawa tanaman milik salah seorang penghuni perumahan tersebut diadang beberapa sekuriti. Alasannya, penghuni tersebut tidak menaati aturan pembangunan dan renovasi di perumahan tersebut sehingga tanaman-tanaman disita petugas sekuriti.

Alhasil, kasus tersebut pun telah membuat kepala sekuriti kompleks tersebut menjadi tersangka. Kini, Polres Jakarta Barat masih mengusut dugaan persekusi yang sebelumnya telah dilaporkan penghuni atas nama Toni.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya